Reporter: Dirman Umanailo
TERNATE, AM.com – Kobaran api membakar 11 lapak pakaian yang berada di jalan Salero Dodoku Ali sekitar pukul 06.20 WIT pagi tadi. Api diduga berawal dari salah satu Cafe Alya sehingga merembet ke lapak pakaian yang ada di dekatnya.
Pantauan Aspirasimalut.com, lapak pakaian yang berada di Selero jalan Dodoku Ali menghadap ke arah selatan kebanyakan memakai teripleks sebagai dinding dan kayu yang mudah terbakar, tu sehingga membuat api membakar dengan cepat, termasuk juga baju dan celana jualan hangus dilahap si jago merah ini.
Salah satu saksi mata dan juga pemilik lapak, Tandri, mengaku, kebakaran berawal dari Cafe Alya pada pukul 06.20 WIT, sampai api menuju ke lapak pakaian. Hal ini di ketahui karena Cafe Alya tersebut yang di jaga oleh seorang lelaki keluar membeli pulsa di kiosnya untuk menelpon pemilik Cafe. Tapi belum banyak orang dan kendaraan, tetapi api sudah keluar asap yang banyak.
“Tak lama saya pun juga keluar bersamaan dengan penjaga Cafe yang sempat hendak beli pulsa ke saya. untuk meminta tolong kepada warga setempat di situ pun ada juga seorang anggota polisi yang hendak berhenti dan kenderaan lainya untuk membantu,” kata Tandri
Ia pun membantu lapak pakaian yang terbakar, sempat ia membuka pintu salah satu lapak milik saudaranya. Dalam lapak tersebut ada seorang Ibu dan anaknya.
“Saya pun juga sempat lari untuk membuka pintu salah satu lapak karna lapak tersebut milik saudara saya yang mana di dalam ada penghuni ibu dan anaknya dengan cepat saya suruh bangun dan keluar, sebab api sudah membesar dengan cepat. Sehingga saya mengambil sebagian barang untuk diamankan keluar,” ungkapnya.
Tak lama kemduian mobil pemadam kebakaran datang dan melakukan semprot air ke arah lapak, tapi kebanyakan lapak sudah terbakar, apalagi api semakin besar.
“Tak lama satu mobil Pemadam datang duluan namun api sudah membesar merambat ke lapak yang lain karena banyak bahan yang mudah terbakar,” ujarnya.
Tambah Tandri, Lapak pakaian yang ada kebanyakan BOS-nya dari Gorontalo, tapi kebanyakan lapak yang ada itu di jaga oleh karyawan mereka masing-masing. Sedangka pakaian yang ada kebanyakan baru menerima stok dari luar, untuk persiapan tahun baru.
“Kalau barang baru berarti dalam perkiraan kurugiannya Rp. 500-600 juta, karena saya melihat minggu melihat di minggu ini banyak barang yang masuk,” ungkapnya.
Hal senada juga di katakan oleh salah satu pemilik lapak pakaian, Sulaeman, bahwa Api yang membakar lapak pakaian di duga berawal dari Cafe Rumah Alya dan langsung merembet lapak pakaian.
”Saat terjadi kebakaran sebagian kios masih banyak yang belum buka karena pemiliknya masih berada di rumah dan waktu bukanya sekitar pukul 08.00 WIT, sehingga banyak barang dagangannya yang tidak di selamatkan, Namun kerugian berkisar 6 milyar karan di minggu ini banyak barang yang masuk,” ungkapnya.
Terpisah, Kapolres Ternate AKBP Azhari Juanda saat ditemui oleh wartawan usai dari inspeksi mendadak (sidak) bersama dengan Wali Kota Ternate Burahan Abdurahman di pasar Higenis, mengatakan, Tim dari Polres sedang menyelidiki kasus kebakaran di lapak pakaian, dan tinggal menunggu hasilnya, agar informasinya lebih lengakap dan akurat.
”Saya belum bisa komentar karena Sementara ini tim sedang menyelidiki kasus kebakaran kios tersebut tinggal tunggu hasilnya nanti akan di informasikan kepada teman teman media. Tapi yang saya ketahui api dapat di padamkan sekitar 2 jam oleh 4 unit mobil pemadam kebakaran Kota Ternate,” kata orang nomor 1 di corps Bhayangkari Ternate itu. (*)