SOFIFI‚ AM.com–Rendahnya harga kopra yang terjadi beberapa pekan ini, telah mendapat respons dari Pemerintah Prtovinsi Maluku Utara, dengan memberikan solusi cepat dan solusi jangka panjang, yakni dengan mendatangkan investor untuk mebeli kopra dengan harga yang bagus serta menghadirkan industri kelapa, mengolahnya menjadi minyak kelapa dengan menggunakan mesin.
“Ini semua ada hikmahnya, menunjukan bahawa ada sesuatu yang kurang dan harus diperbaiaki, apalagi dalam waktu singkat ini ada teman-teman yang merayakan natal, sehingga harus diselesaikan dalam waktu singkat sehingga mereka bisa beraktifitas. Tapi yang solusi jangka panjangnya yah seperti tadi dengan industri,” kata Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba saat ditemui di kantor Dinas Pangan, Rabu (28/11/2018).
Baca Juga :Slavery : Bergerak Masif‚ PT. Korindo Penyebab Anjloknya Harga Kopra
Gubernur menjelaskan, investor ini akan langsung membeli kopra dan membangun industry kelapa berbasis pedesaan, sehingga kopra-kopra ini tidak lagi dijual kepada tengkulak-tengkulak yang nakal, agar terhindar dari permainan harga yang menyusahkan masyarakat petani kelapa.
“Pembelian kopra langsung ke desa, lewat pengusaha-pengusaha dulu, nanti kalau mereka ikut program ini baru kita beli dari mereka dengan harga yang pantas,” jelasnya.
Menurutnya hal ini harus dilakukan sekarang, sehingga gubernur meminta kepada dinas pangan agar siapkan mesin untuk tiap desa , agar dapat melakukan pengolahan kelapa secara industrial.
Baca Berita Terkait : 2018/11/28 Kendalikan Harga Kopra‚ Siang Ini Gubernur Maluku Utara Teken MoU
“Kalau misalnya 20 desa hingga 100 desa maka alatnya harus disediakan, untuk saat ini mereka bisa membeli kopra dengan harga yang bagus, kemudian industri kecil per desa kemudian kita siapkan tempat,” ujarnya.
Untuk hal teknis, gubernur menjelaskan akan menggunakan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di tiap-tiap desa, kemudian akan dibeli oleh investor yang siap untuk menjadi mitra dalam membeli hasil industry pengelolan kelapa. “Bumdes inikan dananya juga ada, melalui dana desa bisa juga mereka beli untuk persiapan industri, ini yang kita harapkan, kita akan persiapkan peraturan-peraturan untuk keadan darurat sehingga bisa dilakukan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, untuk tahap awal Pemprov akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, yang sebelumnya hanya mengelola kelapa menjadi kopra dengan metode pengelolaan baru secara industrial menjadi produk lain yang memiliki nilai jual tinggi seperti minyak kelapa. “Akan dilakukan sosialisasi untuk melakukan metode pengolahan secara industrial, ini membutuhkan kerja bersama melalui pemerintah, wartawan dan media masa, ini menjadi tanggung jawab kita semua, sehingga pada tahun 2019 ini kita harus kita siapkan industry desa, entah itu dengan BUMD atau Perusda,”pungkasnya.