LABUHA, AM.com–Penyataan bupati kabupaten Halmahera Selatan (Halsel)‚ Bahrain Kasuba‚ bahwa harga kopra di Usaha Dagang (UD) di pasaran cukup tinggi mencapai Rp 4000/kg. Namun‚ faktanya‚ keterangan ini berbeda dengan pernyataan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadis Perindag) Ety Julianti, saat dikonfirmasi via WhatsApp pribadinya.
Ety mengaku, jika harga kopra masih level tertinggi Rp3.800/kilogramnya. “Masing – masing beda harga, UD Mandiri Taya harga perkilo Rp3.500, kemudian UD Bumi Mas Nusantara Rp 3.800/kg, UD Tunas Muda Rp 3.000/kg, UD. EDDY per kilonya Rp3.700. serta UD Borero 1 kilo Rp 3.500. Dan Fluktuasi harga ikuti bursa Amsterdam hasil bumi. Harga pusat yang terendah Rp5.900 sampai 6.000 harga karena pengipul langsung ke Surabya‚”ungkapnya.
Data yang direalisih Disperindag ini‚ jelas bertentangan dengan pernyataan Bupati Kasuba dihadapan massa aksi.
Dikonfirmasi wartawan, Kabag Humas dan protokoler Pemda Halsel, Mujiburahman
mengaku pernyataan bupati Kasuba berdasarkan data yang diberikan Kadis Pertanian Sofyan Bachmid, jika harga Kopra di Halsel Perkilo Rp4000.
“Iya. Jadi maksudnya harga – harga tadi yang di sampaikan pak Bupati di pendemo, hasil kroscek kadis pertanian di lapangan. Sehingga pak bupati juga menyampaikan demikian‚”ungkapnya.(echa)