Reporter : Maulud Rasai
MOROTAI‚ AM.com–Maayarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Morotai Bersatu (KMMB) hingga kini masih menduduki kantor bupati kabupaten Pulau Morotai. Pendudukan kantor bupati ini dilakukan tidak hanya siang hari‚ namun juga malam hari dengan mendirikan beberapa Posko penggalangan aksi.
Pantauan media ini‚ masyarakat dan ASN masih menempati kantor bupati hingga Minggu malam (25/11/2018) untuk menyiapkan aksi besar-besaran yang akan dilakukan pada‚ Senin (26/11/2028) siang ini. Terlihat di teras halaman kantor bupati kebanyakan ditempati ibu-ibu. Dan sebagian kaum pria berada di Posko sedang menyiapkan aksi yang akan dihadiri masyarakat dari 5 (lima) kecamatan.
“Kami sudah pasang tenda sebagai Posko penggalanagan massa. Makanya, kami tetap duduki kantor bupati sampai menunggu bupati Benny Laos datang ke Morotai‚”ungkap salah satu ibu-ibu saat disambangi dikantor bupati.
Sementara itu‚ Udin pendemo lainnya menegaskan, setiap malam, masyarakat datang dan bertahan hanya untuk satu tujuan. Melawan kebijakan bupati Benny Laos. Bahkan, tidak hanya pada malam hari, pada siang hari misalnya pada hari Jumat, para pendemo itu pun melaksanakan sholat Jumat bersama. “Baru terjadi di Morotai, selama kabupaten ini dimekarkan menjadi daerah otonom‚ pertama kalinya masyarakat sholat Jumat di kantor bupati, dan ini dilakukan sebagai bentuk protes atas kebijakan bupati, bahkan tema yang dibawakan oleh khotib adalah melawan pemimpin yang zalim‚”ungap Udin.
Selain itu, Ia meyakini bahwa demo pada Senin hari ini‚ akan lebih besar dan melibatkan masyarakat Pulau Morotai dari 5 kecamatan. Demonya dengan isu yang sama, yakni tuntut Benny Laos turun dari jabatannya.
Terkait demo itu, dikabarkan, seluruh anggota Polres Pulau Morotai mulai dari unit Lantas, Reskrim, Intel, sahbara, akan diterjunkan untuk mengawal aksi masyarakat tersebut.
“Informasinya, masyarakat dari kampung kampung juga datang demo, maka, kita difokuskan sementara untuk kawal aksi.”ungkap salah satu anggota Polres Morotai yang menolak namanya dipublis.