Reporter : Dirman Umanailo
TERNATE‚ AM.com–Masuk bulan ketiga‚ dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) provinsi Maluku Utara belum juga tersalur. Akibatnya‚ sejumlah SMA/SMK di kota Ternate terpaksa harus berhutang kepada pihak ketiga.
Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Kota Ternate saat di konfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (26/10/3018) mengatakan, seluruh sekolah yang ada di bawah naungan provinsi mengalami masalah yang sama mengenai dengan dana BOS ini, karena kebutuhan pokok sekolah harus di ambil dari anggaran tersebut. Namun, informasi yang di dapatkan dari media cetak itu sudah ada anggaran itu, tingggal saja di salurkan.
“Saya dapat informasi dari media itu bakal di cairkan satu minggu mendatang. Akan tetapi jangan di biarkan berlarut-larut karena kekurangan sekolah semakin hari semakin berkurang”ungkapnya.
Kata dia, anggaran yang belum di cairkan cukup lama sehingga sekolah berhutang kepada pihak ke tiga agar kebutuhan sekolah dapat dilaksanakan. Apalagi, sebagai kepala sekolah itu harus memberikan sesuatu yang terbaik untuk sekolah, biarpun itu sulit tapi harus di lakukan.
“Saya sudah bicara dengan kepala sekolah yang lainnya, tapi hal yang sama di bicarakan, bahwa dan BOS yang belum cair sampai membuat sekolah berhutang,” terangnya.
Diakatakan, setiap bulan PLN datang memutuskan lampu sekolah, padahal ini adalah sekolah yang harus di berikan waktu untuk di selesaikan pembayaran, tapi pihak PLN tidak mau tahu tentang hal ini. sehingga puhak sekolah harus berhutang supaya proses pembalajaran bisa berjalan maksimal.
Disentil dalam pemakaian listrik dalam satu bulan sebesar Rp.15 juta, dan itupun tergantung dari pemakaian. Jika pemakaiannya besar berarti harganya perbulan mencapai Rp 18 juta. Dan untuk biaya Internet sendiri per bulan mencapai Rp7 juta. Begitu juga dengan air mencapai Rp2 juta.
“Itu baru jasa, jika di kalikan satu tahun berarti itu sangat banyak. Berarti Dinas pendidikan provinsi harus mencari solusi untuk mengatasi madalah ini agar bisa meringankan beban. Dalam hal ini kami tidak selalu menyalahkan tapi harus dapatkan solusi agar program sekolah bisa terlaksanakan,”pungkasnya.