Reporter : Dirman Umanailo
TERNATE‚ AM.com–Wilayah Maluku Utara yang terdiri dari 72‚6 persen lautan. Tentunya memiliki potensi perikanan yang melimpah. Lihatnya‚ hasil tangkapan ikan oleh nelayan di berbagai daerah yang ada di Maluku Utara seperti tercatat oleh kantor Pelayanam Pembendaharaan Negara (KPPN) Ternate pendapatan ikan dalam satu hari mencapai 19 Ton, dan dalam sebulan bisa mecapai 656 Ton.
Tingginya hasil tangkapan ikan oleh nelayan di Maluku Utara itu, tentunya dibutuhkan keseriusan pemerintah daerah untuk mencari pasarn penjualan ikan di luar daerah maupun ekspor ke luar negeri.
Plt KPPN Ternate Jafar S, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (26/10/2018) mengatakan, pendaratan ikan di KPPN Ternate dalam dua bulan terakhir mengalami peningkatan, pada bulan Agustus sampai Bulan Oktober.
Kenaikan ini terjadi di saat bulan Agustus karena total pedaratan ikan sebanyak 460 Ton dalam sebulan, sedangkan September mengalami kenaikan lagi menjadi 656 ton.
“Jadi volume nilai produksinya juga mengalami peningkatan dari Rp 8 Miliar naik menjadi Rp 12,5 Miliaar terhitung hingga September bulan kemarin,”ungkapnya.
Sementara untuk pendaratan ikan sendiri didominasi oleh ikan Cakalang, Ikan Tongkol, Layang dan Madidiha. Dari seluruh hasil tangkap para nelayan yang dimasukan lewat KPPN Ternate kemudian diambil oleh pembisnis ikan untuk dijual. “Untuk pendaratan ikan sendiri per hari mencapai 19 ton dan paling minum 8 hingga 10 ton itu jika cuaca buruk dan lainnya kalau normalnya 19 ton,”ujar Jafar.
Sedangkan jika dilihat pada bulan September tercatat pendaratan ikan Cakalang mencapai 190 ton dengan nilai ptoduksi sebesar Rp 3,8 Miliar.
Ia menjelaskan‚ pendaratan ikat mrlalui KPPN Ternate tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat lokal saja. Namun‚ ada juga pelaku usaha yang menjual ikan dalam bentuk Fresh (segara) tujuan Bitung. “Karena permintaan ikan di Bitung sangat tinggi, dan didominasi oleh perusahaan Besar seperti pengalengan ikan sehingga pengusaha yang ada di Ternate lebih memilih mengirim ikan di Bitung menggunakan Feri,”cetusnya.
Dikatakan pula, ada dua jenis pemasaran ikan keluar Daerah yaitu bentuk fresh dan beku, dan dan jenia Fres sendiri itu di kirim ke Bitung, dan untuk bekunya di kirim ke Jakarata, Surabaya, dan Makassar.