Reporter : Dirman Umanailo
TERNATE‚ AM.com–Pengembangan dunia pendidikan juga tergantung ketersediaan anggaran yang memadai. Akan tetapi bagaimana jadinya‚ anggaran sekolah hanya untuk membayar hutang. Inilah yang dirasakan oleh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota Ternate saat menerima Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) Provinsi hanya cukup melunasi tagihan hutang kepada pihak ke tiga.
Ini sebagaimana diutarakan oleh Kepala Sekolah SMPN 7 Kota Ternate‚ Hadi Abdullah saat di konfirmasi di ruang kerjanya pada Kamis (25/1018). Ia mengaku, anggaran BOS yang dicairkan hari ini melalui Bank Mandiri sudah diterima. Namun itu hanya sanggup digunakan untuk melunasi hutang yang sudah menunggak sejak awal tahun 2018. “Memang anggaran itu sudah di cairkan di nomor rekeningbsekolah namun anggaran kebanyakan di lunasi utang yang di pinjam oleh pihak ke tiga,”ujarnya.
Kata Hadi, masalah ini terjadi berulang kali ketika dana BOS terlambat di cairkan, padahal, kebutuhan sekolah setiap hari pasti ada. Olehnya itu, pihak sekolah harus berutang agar kebutuhan sekolah tetap di jalankan. “Biarpun kami utang yang peting demi kebutuhan siswa dan giru di sekolah, supaya aktivitas yang di jalankan bisa berjalan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari,”ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh kepala Sekolah (Kepsek) SMP Islam 1 Kota Ternate, Wahda S. Umsoohy mengatakan, bukan saja butang sekolah itu terjadi di SMP Islam 1 Ternate saja, tapi sekolah-sekolah yang lainnya juga nasib yang hampir sama dengan sekolah ini. Hal ini di karenakan pencairan BOS yang lambat sehingga sekolah beruhutang kepada pihal ke tiga. “Tapi kami tetap konsisten me jalani tugas dan kewajiban sebagai seorang kepala srkolah yang harus melihat anak-anak di sekolah ini. Apalagi itu adalah tanggungjawab sebagai seorang kepsek,”terangnya.