spot_imgspot_img

Tiongkok Bakal Bermukim Di Maluku Utara, Untuk Apa?

 

Reporter : Fardan Derwutubun

TERNATE, AM.comRupanya, selain negari Matahari Terbit, Jepang dan Negeri Kota mode, Prancis yang melirik kekayaan sumber daya alam Maluku Utara. Ternayata, negeri Tirai Bambu, China (Tiongkok) juga melirik kekayaan emas di Pulau Halmahera, khususnya dataran Halmahera Tengah.

Tak tanggung-tanggung, setelah berinvestasi di Pulau Obi kabupaten Halmahera Selatan melalui perusahaan PT. Harita Group. Kini, Tiongkong akan mendatangkan tenaga kerja-Nya dengan nilai investasi yang fantastis sebesar Rp145 Triliun.

Bahkan informasi yang diperoleh, bahwa kedatangan investor daratan Tonchin itu akan didampingi, yakni masing-masing menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, dengan agenda untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan kawasan industri pabrik Weda Bay untuk produksi baterei kelistrikan untuk kendaraan mobil yang tidak lagi menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan diproduksi untuk kebutuhan negara apabila diperlukan.

Hal ini diungkapkan Kepala Biro Humas dan Protokuler Setda Provinsi Malut Armin Zakaria, Rabu (29/8/2018).
Menurut Juru bicara Gubernur itu, rencana kedatangan dua menteri tersebut, Kamis (30/08/2018) dari Jakarta dengan menggunakan pesawat khusus masing-masing menteri dan akan tiba di Kota Ternate pukul 12.00 WIT, langsung menuju ke Kabupaten Halyang untuk dilakukan peletakan batu pertama pembangunan kawasan industri pabrik Weda Bay. “Menteri tiba di Ternate langsung menuju Kabupaten Halmahera Tengah,”ujarnya.

Dikatakan, produksi industri tersebut ditangani oleh tiga perusahaan diantaranya, PT. Weda Bay Nickel, PT. Ibdonesia Weda Bay Industri Park Huayou, serta PT. Yashi dengan luas area industri 20 ribu hektar dengan total infestasi sebesar Rp145 Triliun, dan menyerap tenaga kerja sebanyak 28 ribu orang 70 persen tenaga lokal dan 30 persen tenaga asing.

“Industri ini terbesar di dunia dan ditangani tiga negara Jepang, Cina dan Prancis,”Paparnya.

Dijelaskan, pebangunan kawasan industri di mulai star peletakan batu tahun 2018 ini hingga salama empat tahun kedepan untuk melengkapi fasilitas pembangunan perusahaan tersebut.

“Pembangunan perusahaan ini selama empat tahun mulai tahun 2018 hingga tahun 2022,”terangnya.

Ia menambahkan, selama empat tahun barulah perusahaan ini dapat beroperasi dan pabrik satu satunya di dunia yang difokuskan pembuatan beterei listrik langsung menghidupkan kenderaan tanpa BBM. “Menyangkut dengan kesejahteraan masyarakat lingkar tambang nanti disampaikan Pemkab Kabupaten Halteng,”pintanya.

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img

ASPIRASI NEWS

ADVERTORIAL

ASPIRASI SOFIFI

ASPIRASI TERNATE

ADVERTORIAL