Reporter : Zulham L. M
TERNATE, AM.com-Sikap tidak terpuji dilakukan caretaker Kepala Desa (Kade) Gayab kecamatan Kayoa Utara, kabupaten Halmahera Selatan. Betapa tidak, Marwan H. Anas yang baru menjabat kepala desa setempat sudah melakukan penganiayaan terhadap salah satu warga, Munjia Abdurasyid beberapa waktu lalu.
Tindakan premanisme kepada ibu rumah tangga ini, mendapat kecanatan dari Pelajar Mahasiswa Indonesia (IPMI) Makian-Kayao (Makayoa) Provinsi Maluku Utara (Malut) dan meminta agar Marwan dibeherntihan sebagai kepala desa Gayap karena dinilai gagal membina warganya sendiri.
Ketua umum IPMI Makayoa, Risno Lutfi kepada reporter www.aspirasimalut.com, Rabu (11/07/2018) mengatakan, aksi premanisme yang dilakukan oleh caretaker Kades Gayap kepada salah satu warga beberapa waktu lalu itu merupakan tindakan agresif yang diperlihatkan seorang pimpinan kepada masyarakat.
“Semestinya seorang pimpinan harus bersikap bijak dalam menanggapi permasalahan yang terjadi, bukan menunjukan watak arogansinya. Sehingga hal itu dapat memberikan contoh yang baik kepada warganya,”Kata Risno saat ditemui di Cafe Jarod.
Lanjut Risno, untuk itu dirinya meminta kepada pemerintah Kabupaten Halamahera Selatan dalam hal ini bupati Bahrain Kasuba melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) agar segera mengevaluasi Caretaker Kepala Desa Gayap itu dan meminta camat Kayoa Utara untuk memberhentikan dari jabatannya sebagai Kades sebelum menambah korban masyarakat lainnya.
“Yang bersangkutan ini selain Kades juga merupakan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) tenaga pengajar (Guru) di Sekolah Dasar (SD) yang ada Desa itu, ini sangat disayangkan maka kami secara lembaga meminta pemeritah Halsel segera mengevaluasi Kades tersebut,” tegasnya.
Hal senada juga dilontarkan Hariyadi Manan (Pengurus IPMI Makayoa) ia menegaskan, kasus penganiayaan terhadap salah satu warga Desa Gayap Kec Kayoa Utara yang dilakukan oleh Kades adalah sikap tidak terpuji yang dilakukan seorang pejabat Desa.
“Dalam penganiayaan yang terjadi pada Sabtu tanggal 7 Juli 2018 kemarin menunjulan satu hal yang tidak berasas kemnusian, sebagai seorang pimpinan penting kiranya memperhatikan dan mengayomi masyarakat, bukan melakukan penganiayaan.
“Terkait kasus ini IPMI Makayoa Provinsi Maluku Utara ikut prihatin, sebagai generasi Muda Makayoa kami meminta Bupati Halsel dan Kadis PMD segera mengevaluasi Carteker Kades Gayap atas tindakanya, agar menjadi efek jerah buat sorang pejabat Desa yang statusnya juga seorang PNS,” tutupnya.
Kejadian penganiayaan itu terjadi pada hari Sabtu (7/07/2018) lalu sekitar pukul 15.00 WIT, saat itu Marwan (Kades) bersama beberapa staf pemerintah Desa tanpa melakukan berkordinasi terlebih dahulu merusak rabat beton milik Munjia (Korban), melihat hal itu korban pun menghampiri dan langsung mencegahnya dengan alasan rabat beton tersbut baru selesai dibuat oleh suaminya.
Tak terima dicegah oleh korban, aduh mulutpun tak terhindarkan, setelah terjadi adu mulut antara korban dan beberapa kaur Desa, korban memilih masuk ke dalam rumah dan berdiam diri, sejumlah kaur Desa kemudian mengejar korban hingga kedalam rumah dan terjadi cekcok kembali, setelah beberapa menit kemudian Kades Marwan masuk melalui pintu belakang dan langsung melayangkan pukulan dari belakang ke arah korban hingga korban merasa punsing, tak sampai distu Kades terus melayangkan pukulan kearah wajah korban hingga korban terjatuh dan berteriak meminta pertolongan kepada tetangganya sehingga warga beramai-ramai mendatangi rumah korban, menyadari hal itu pelaku yang juga Kades ini langsung mengihandar dan kabur dari rumah korban. (rdx)