Reporter : Dirman Umanailo
TERNATE, AM.com–Kepala bidang neraca wialayah, Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara, Acmad Sobari, menuturkan angkatan kerja pada Februari 2018 sebanyak 588,0 ribu orang. Bertambah 30,8 ribu orang dibanding angkatan kerja pada Februari 2017.
Sedangkan untuk tingkat pengangguran tercatat sebanyak 27,4 ribu orang pada Februari 2018. Mengelami kenaikan sekitar 0,5 ribu orang dibandingkan Februari 2017. Angka pengangguran ini, terus naik dari tahun ke tahun.
Acmad Sobari saat dikonfirmasi diruang kerjanya, Senin (7/5/2018), menjelaskan pada Februari 2018, terdapat 33,87 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam se-minggu), mencakup 11,14 persen setengah penganggur dan 22,73 persen pekerja paruh waktu.
Ia menyebutkan, jumlah angkatan kerja Maluku Utara pada Februari 2018 sebanyak 588,0 ribu orang. Meningkat 5,54 persen dibanding angkatan kerja pada Februari 2017 yang tercatat sebesar 557,1 ribu orang. Komponen pembentuk Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran.
Sementara penduduk yang bekerja pada Februari 2018 sebanyak 560,6 ribu orang, bertambah 30,3 ribu orang dibanding keadaan setahun yang lalu. Sementara itu, jumlah pengangguran tercatat sebanyak 27,4 ribu orang pada Februari 2018. Mengalami kenaikan sekitar 0,5 ribu orang dibanding Februari 2017.
Sejalan dengan meningkatnya Angkatan Kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Maluku Utara juga mengalami peningkatan. TPAK Februari 2018 tercatat sebesar 71,49 persen. Meningkat 2,01 poin dibanding keadaan setahun yang lalu. “Secara umum, angka tersebut dapat diartikan bahwa 71,49 persen penduduk Maluku Utara yang berusia 15 tahun keatas aktif atau berusaha aktif dalam kegiatan ekonomi. Sedangkan 28,51 persen sisanya melakukan kegiatan sekolah, mengurus rumah tangga, maupun kegiatan lain yang tidak termasuk dalam kegiatan yang telah disebutkan sebelumnya,”terangnya.
Semantara itu, berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan dimana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK Perempuan. “Pada Februari 2018, TPAK laki-laki tercatat sebesar 85,38 persen sementara TPAK perempuan sebesar 57,03 persen.
Dibandingkan dengan keadaan setahun lalu (Februari 2017) terdapat peningkatan TPAK pada dua kelompok ini, yaitu sebesar 0,82 poin pada laki-laki dan 3,26 poin pada perempuan. Perkembangan TPAK menurut jenis kelamin secara rinci, “ungkapnya.
Sedangkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Berbagai kebijakan pemerintah dan dunia usaha terkait penciptaan lapangan kerja tampaknya masih perlu dioptimalkan.
Secara absolut, jumlah pengangguran di Maluku Utara bertambah sekitar 500 orang. “Meski demikian, angka TPT Maluku Utara justru mengalami penurunan dari 4,82 pada Februari 2017 menjadi 4,65 pada Februari 2018 (Gambar 2). Hal ini disebabkan oleh komposisi angkatan kerja yang akan terus naik seiring dengan pertambahan jumlah penduduk,”cetusnya.
Berdasarkan klasifikasi wilayah tempat tinggal, TPT wilayah perkotaan di Maluku Utara selalu lebih tinggi dari wilayah perdesaan. Pada Februari 2018, TPT di perkotaan tercatat sebesar 5,46 persen dan TPT di perdesaan sebesar 4,33 persen. Dibandingkan keadaan setahun lalu (Februari 2017), terjadi penurunan tingkat pengangguran untuk wilayah perkotaan sebesar 1,35 poin. Sedangkan TPT di wilayah perdesaan mengalami kenaikan sebesar 0,35 poin.
Berdasarkan pendidikan yang ditamatkan, TPT cukup besar terdapat pada kelompok penduduk dengan tingkat pendidikan menengah, yang terdiri dari lulusan SMA Umum dan SMA Kejuruan serta tingkat pendidikan tinggi (diploma dan universitas).
lanjut dia, Pada Februari 2018, TPT untuk kelompok pendidikan tinggi menjadi urutan tertinggi pertama, yaitu sebesar 9,83 persen. Diikuti kelompok pendidikan menengah dengan TPT sebesar 8,36 persen. Hal ini mengindikasikan ada penawaran tenaga kerja yang berlebih, terutama pada tingkat pendidikan tinggi dan menengah, yang tidak terserap di pasar kerja.