Reporter : BL. Mayabubun

TERNATE, AM.com–Setiap pengumuman kelulusan SMA dan SMK acap kali terjadi korban kecelakaan, bahkan hingga meninggal dunia lantaran konvoi keliling kota dan aksi coret-coret seragam. Menghindari terjadinya hal serupa di tahun ini, kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan edaran pengumuman dilakukan melalui media cetak, elektronik maupun website sekolah.
Berdasarkan data yang dihimpun, reporter www.aspirasimalut.com, di Maluku Utara sebanyak 264 siswa dinyatakan tidak lulus pada Kamis (03/05/2018). Kebanyakan dari mereka itu, tidak mengikuti ujian. Namun, ada juga siswa tidak lulus lantaran tidak memenuhi syarat standar kelulusan.
Ketua panitia Ujian Nasional (UN) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara, Zainab Tuara menyebutkan, sebanyak 138 siswa SMA/SMK yang tidak lulus tahun ini berdasarkan data peserta ujian UNBK di Maluku Utara sebabyak 63 sekolah dengan jumlah siswa 6,753 orang, terdiri dari SMK Negeri sebanyak 20 sekolah dan sekolah swasta 20 sekolah dengan peserta ujian 2,997 siswa.
Sedangkan UNKP sebanyak 187 sekolah dengan jumlah peserta 7,793 orang. terdiri dari SMA Negeri 87 sekolah, dan sekolah swasta sebanyak 100 sekolah.
Total sekolah peserta UNBK SMA/SMK sebanyak 63 sekolah dengan peserta 6,753 dan sekolah UNKP 187 sekolah dengan jumlah peserta 7,793 siswa maka total sekolah 250 dengan jumlah keseluruhan siswa yang mengikuti ujian tahun 2018 sebanyak 14,546 peserta di provinsi Malut.
Menurutnya, dari jumlah peserta ujian kemudian dirinci per kabupaten/kota yang tidak lulus terdiri dari.
“Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) jumlah siswa 742 orang, yang tidak lulus 1 siswa. Kota Tidore Kepulauan total siswa peserta ujian 1.397 orang dan tidak lulus 13 peserta. Kabupaten Haltim total peserta 941 siswa, tidak lulus 3 orang. Kabupaten Pulau Taliabu jumlah siswa 654 orang yang tidak lulus 9 siswa. Kabupaten Halmahera Utara (Halut l) jumah peserta 3517, tidak lulus 62 orang. Kabupaten Pulau Morotai jumlah peserta 662 tidak lulus 17 peserta.
Kota Ternate data peserta ujian 3343 tidak lulus 33 siswa. Kabupaten Halsel peserta berjumlah 3535 orang yang tidak lulus 69, kemudian Kepulauan Sula jumlah peserta 1573 siswa, tidak lukus 17 orang dan Kabupaten Halbar jumlah peserta, 1678, tidak lulus 40 orang”,bebernya.
Sementara itu salah satu di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK) negeri 1 Kota Ternate pengumuman dilakukan melalui website sehingga hasil kelulusan dapat diketahui pada malam hari setelah selesai magrib.
Kepsek SMK Negeri 1 Kota Ternate Bahrudin Marsaoly Menuturkan, ada 7 orang yang tidak lulus, dimana 2 orang tidak mengikuti ujian dan 5 orang mengikuti ujian namun nilainya tidak memenuhi syarat meskipun 5 siswa ini mengikuti ujian UNBK,maupun USBN akan tetapi dari 5 orang siswa itu ada yang nilai semster tidak tuntas padahal sebelumnya pihak sekolah sudah meminta untuk memperbaiki nilai smester dengan ujian smester susulan namun siswa saja yang tidak mengikuti itu.
Menurutnya,untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan maka pengumuman melalui web side sekolah. “Karena kalau bakucoret kaya sebelumnya bisa mengganggu lingkungan sekitarnya,”ucapnya.
Dia berharap agar bagi siswa yang berhasil bisa menjadi panutan sehingga kedepan bisa menjadi panutan bagi siswa yang berikutnya.
Terpisah Kepsek SMA Negeri 1 Ramli Kamaludin, menyampaikan jumlah siswa SMA negeri 1 yang mengikuti ujian 544 semuanya lulus dan pengumuman diumumkan di media cetak Malut post. Pengumunan pada pukul 8.00.Wit pagi.
Bagi Ramli pengumuman melalui media agar tidak terjadi heboh seperti yang dilakukan sebelumnya meskipun baru pertama diterapkan pengumuman di media tahun ini. “Kita berharap agar tidak terjadi hal – hal yang tidak dinginkan,”imbuhnya.
Disebutkan, sebanyak 309 yang mengikuti ujian, namun ada 7 orang peserta ujian yang tidak lulus dalam pengunguman kelulusan. Dari ke 7 orang siswa, 2 diantaranya tidak mengikuti salah satu dari semua tahapan pelaksanaan ujian, yakni Ujian Kopetensi Kejuruan (UKK), Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) dan juga Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sedangkan 5 lainnya, dari awal tidak mengikuti pelaksanaan ujian sama sekali, sehingga 7 orang ini tidak dianyatakan lulus.
Sehingga ini akan menjadi pelajaran bagi para siswa kelas XI (sebelas) dan X (sepuluh) menjadikan ini sebuah pelajaran, agar kedepan dapat semua mengikuti semua pelksanaan ujian. “Walapun nilai UN tidak menjadi standar mutlak kelulusan, namun diharapkan agar semua peserta ujian harus mengikuti semua tahapan pelasanaan UN. Karena disetiap pelaksanaan UN memiliki nilai masing-masing, mulai dari UKK, USBN dan UNBK,”tutupnya.
Hal yang sama di SMA, Kepsek SMAN 10 Kota Ternate Taher Hayat menyebutkan, Berdasarkan hasil kesimpulan rapat terbuka dewan guru SMAN 10, ada lima orang yang dinyatakan tidak lulus atau 97,48 persen dari Jumlah 194 siswa dengan rincian 111 orang dari IPA, dan 88 dari IPS.
“Standar kelulusan kalau siswa mengikuti seluruh program dari kelas X sampai kelas XII dari lima orang yang tidak lulus, tiganya dipastikan tidak ikut ujian dan dua orang mengikuti ujian namun tidak memenuhi syarat,”tukasnya.
Sementara itu sesuai pantauan di Jalan siswa tepat pukul 14.00.Wit kemarin siswa mulai mencoret-coret seragam sekolah dengan sablon hingga kameja putih menjadi warna-warni. tidak hanya itu antraksi balapan motor kemudian segerombolan siswa di jalan membuat jalan siswa macet sekitar setengah jam. dengan balapan motor tersebut membuat Polantas mengejar siswa kemudian membubarkan dan meminta pulang ke rumah, tak hanya sampai disitu siswa kemudian terlihat pawai motor di jalan baik dengan pasangan antara siswa putra dan Putri di jalan Raya.