spot_imgspot_img

Terapkan K-13 Setengah Hati Jadi Sorotan Komisi III Dekot Ternate

Reporter : Dirman Umanilo

 

TERNATE, AM.comAnggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ternate, menyoroti ketidak seriusan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kota Ternate. Buktinya, dinas pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) kota Ternate belum melaksanakan pembinaan Kurikulum 2013 atau yang disebut K-13di seluruh sekolah khususnya tingkat Sekolah Dasar (SD).

“Kebanyakan SD di Kota Ternate masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sedangkan pemerintah dalam hal ini Dikbud Kota Ternate, sampai saat ini tidak pernah membuat pembinaan di sekolah-sekolah,”tutur anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Nurlela Syarif kepada Wartawan, Rabu (18/4/2018).

Tak pelak, Ia mencibir bahwa Dikbud Kota Ternate tidak paham nomenklatur peberapan K-13 ataukah hanya berpura-pura.

Sebab, menurutnya Kurikulum KTSP sudah diganti dengan K-13, yang sudah diterapkan sejak tahun 2014. Dalam perubahan kurikulum tersebut, khusus untuk jenjang SD mengalami banyak perubahan standar dalam isi kurikulum. Karena sistem pembelajaran berbasis tematik integrative.

Nurlela menjelaskan, Kementrian Pendidika dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang merubah kurikulum K-13 untuk bisa menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar peserta didik bisa bersaing dimasa depan.

“Alasan Mendikbud melakukan perubahan kurikulum. Karena kurikulum sebelumnya sangat berat untuk peserta didik. maka dari itu materi pembelajaran K13 ini harus dijalani oleh peserta didik,”ucapnya.

Ujar dia, perubahan kurikulum ini juga melihat kondisi yang ada selama beberapa tahun . KTSP yang memberi keleluasaan terhadap guru membuat kurikulum secara mandiri untuk masing-masing sekolah ternyata tak berjalan mulus.

Olehnya itu, Mendikbud merubah kurikulum ini untuk meringankan guru. Karena dari 10 mata pelajaran dikurangi menjadi 6 mata pelajaran yaitu empat mata pelajaran utama (PPKn, Agama, Bahasa Indonesia, dan Matematika) dan dua mata pelajaran muatan lokal (Seni Budaya dan Penjas).

“Berkurangnya mata pelajaran dalam kurikulum baru ini justeru membuat pelajaran peserta didik di sekolah bertambah,”imbuhnya.

Selain itu, Dia menegaskan, dari pihak Lembaga Pengawasan Pengembangan pendidikan Maluku Utara (LP3-MU) akan turun di sekolah dimaksud untuk mengklarifikasi hal dimaksud.

“Mohon KADIS Dikbud Kota Ternate untuk segera menyikapi. Karena informasi yang kami dapat di lapangan dari total 83 sekolah SD di ternate, 8 sekolah yang belum memakai K13, hanya 75 sekolah yang masi memakai K13 tapi belum secara keseluruhan di setiap kelas,”teranganya.

Sementara itu, kepala sekolah SD 14 Kota Ternate Rusdi, megatakan, dibeberapa tahun kemarin ada uji coba Kurikulum 2013, namun tidak ada kelanjutan. olehnya itu KTSP masi berjalan sampai hari ini. kemungkinan di tahun ajaran baru nanti sudah menerapkan K13. “Karena ini adalah pengurusan pusat maka dari itu berkasnya harus di siapkan untuk tahun ajaran baru memakai Kurikulum 2013,”cetusnya.

Senada dengan Kepala Sekolah SDN 2 Kota Ternate Darsia mengatakan, bahwa tahun ajaran 2018-2019 telah diselesaikan dengan kurikulum baru yaitu K13. yang memakai KTSP sekarang hanya di Kelas 3 dan Kelas 6, Untuk kelas satu, dua, dan lima memakai K13. “Untuk ajaran baru semuanya sudah pakai K13,”tukasnya.

Terpisah, kepala seksie kurikulum, Aflan Arif menjelaskan Di tahun 2018 ini akan diadakan pelatihan di setiap guru dan kepala sekolah. karena datanya sudah terkirim ke pusat menunggu ajaran baru untuk perubahan kurikum, dari KTSP ke K13.

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img

ASPIRASI NEWS

ADVERTORIAL

ASPIRASI SOFIFI

ASPIRASI TERNATE

ADVERTORIAL