Reporter : BL. Mayabubun
TERNATE, AM.com – Kerawanan kecurangan disetiap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) cukup tinggi, apalagi tidak didukung dengan kemapanan dan wawasan saksi Pasangan Calon (Paslon) yang memadai. Untuk mencegah kebocoran angka kemenangan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sehingga itu, Calon Gubernur Maluku Utara Periode 2018-2023, Burhan Abdurrahman meminta ketua Komisi Saksi NasDem (KSN) I Gusti Putu Artha untuk memberikan pembekalan tim saksi Bur-Jadi sebagai basis pertahahan.
“Saya inginkan jika ketua tim sudah selesai kita menyusun para saksi se-Maluku Utara. Saya meminta kesediaan ketua KSN pusat pribadi I Gusti Puti Artha untuk datang membekali saksi-saksi Bur-Jadi ketika menghadapi Pilgub 2018 ini,”ungkap Burhan pada acara pelantikan 77 KSN Se-Maluku Utara di Ball Room Royal Ternate, Senin (19/2/2018).
Menurut Wali Kota dua periode ini, bahwa konsolidasi, rakorsus dan TOT Komisi Saksi NasDem Tingkat Wilayah/Daerah Se-Provinsi Maluku Utara yang bertajuk Mengawal Kemenangan NasDem pasa Pilkada 2018, dan Pemilu 2019 sangat luar biasa partai NasDem jauh maju meninggalkan partai-partai lain di republik ini. Sebab, kata Dia, pembekalan seperti ini belum terpikirkan oleh partai-partai lain, namu telah dilaksanakan oleh partai NasDem, yaitu bagaimana membekali wawasan pengetahuan pemahaman terhadap saksi-saksi baik di pemilihan gubernur lebih lagi di pemilihan legislatif dan pemeilihan presiden mendatang.
“Kita di Maluku Utara sangat berterima kasih karena ketua KSN, yang juga mantan anggota KPU Pusat berkenan ke Maluku Utara dalam rangka penguatan pengetahuan saksi-saksi yang akan bertugas nanti. Beliau juga sangat banya mengetahui persoalan-pesoalan Pilkada maupun Pileg di provinsi Maluku Utara, banyak terjadi dan ditanggapi oleh ketua KSN saat ini,”tukasnya.
Dikatakan pula, saksi bagi dirinya sangat strategis. Sebab, Lanjut Burhan, mereka ini adalah kunci dari berbagai kegiatan kegiatan Pilkada, Pileg dan Pilpres, sebab saksi lah yang paling menentukan susah-susah kita berupaya berkerja mulai dari awal, sejak pendaftara di partai politik, hingga kampanye dan terakhir saat pencoblosan sangat menentukan adalah disaksi.
Imbuhya, pengalaman sering kita menyaksikan, bahwa saksi-saksi yang hadir di TPS kadang kadang saksi hanya karena untuk memenuhi ketentuan saja. Tetapi, bukan saksi yang hadir disitu benar-benar komitmen, benar-benar memperjuangkan orang atau partai yang dimana dia hadir sebagai saksi disana.
“Ini banyak terjadi, apalagi pemilihan legislatif yang partainya begitu banyak, yang menghitung suaranya memakan waktu yang lama. Kalau disini bisa saja terjadi ketika mulai hitung-hitung kalau NasDem-Nya tidak berkualitas maka saksi dari partai yang lain bisa saja memberi uang,”ujarnya sembari memberikan contoh dengan logat Ternate, “kalo sudah tara poha, ini uang sadiki biar ngoni pigi makan dulu, tapi pas mau jalan kadang-kadang langsung disodorkan berita acara untuk ditandatangan, dengan alasan kalo so tara bale juga tara apa-apa sudah. Nanti torang yang ator sudah samua. Kalau ini terjadi maka selesai sudah itu,”paparnya.
Kalau terjadi seperti itu, Burhan menambahkan, lalu saksinya tidak militansi, tidak memiliki daya juang yang kuat, pasti dia akan ikut apa yang ada. “Di plano 100 suara, tetapi yang disini dalam form C-1 hanya 2 suara saja dan itu susah untuk kita buktikan karena Form C-1 sudah ditandatangani oleh saksi, ini yang selalu saya ingatkan kepada para saksi pada saat mengikuti pemiliham Wali Kota Ternate lalu,”terangnya.
Sehingga itu Burhan berharap agar Ketua KSN dapat hadir untuk memberikan penguatan ti Saksi Bur-Jadi. Sebab, jika saksi yang diberikan mandat tidak memiliki cukip wawasan dan kurangnya komitmen denga karakteristik wilayah daerah yang jauh, di tanjung-tanjung atau desa-desa yang jauh bisa saja terjadi seperti ini, maka harus dilakukan pembekalan yang kuat dan miliki militansi yang tingggi.
“Saya berterima kasih, karena partai NasDem sudah memulai itu dan membekali seluruh kaders-nya, dan ini sangat luar biasa. Sangat luar biasa konsep dari partai NasDem. Sekali lagi ini sangat strategis, dan sia-sia segala perjuangan kita kalau saksi-saksi tidak benar-benar mengawal proses yang ada dan harus kita oerkuat pada Pilkada 2018, san Pemilu di tahun 2019 mendatang,”pungkasnya.