TERNATE, AM.com-Maraknya peredaran Minuman Keras (Miras) sebagai pemicu terjadinya gangguan Keamanan, Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Maluku Utara, sehingga itu Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian memerinthakna kepada Kapolda Maluku Utara, Brigjen (Pol) Achmad Juri untuk menangkap pengedar Miras. Ketegasan ini disampaikan Kapolri dalam sambutannya pada lounching Samsat Apung dan E-Samsat di Pelabuhan Ahmad Yani, Sabtu (27/1/2018).
Kapolri menyebutkan saat menjabat sebagai Deputi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dirinya telah mengunjungi Maluku Utara. Kata Dia, jika Kapolri sering kunjungi daerah tertentu karena urusannya Kamtibnas berarti daerah tersebut tidak aman. “Jadi di Maluku Utara saya tidak datang karena daerah itu saya anggap aman,”ujarnya.
Dikatakan, kondisi keamanan di Indonesia dari 33 Polda yang ada di Indonesia tingkat keamanannya,kerawanannya paling rendah Maluku Utara berada di pada urutan terakhir 33. “Jadi Maluku Utara daerah yang relatif dari berbagai gangguan.” katanya.
Dia menyebutkan memang ada seperti perkelaian antar kampung, kasus penganiyayaan, KDRT. “Memang Kapolda banyak terjadi KDRT saya bilang saya pernah jadi Kapolda Papua dua tahun biasanya itu terjadi tidak jauh Cap tikur alias Miras,”tuturnya.
Untuk itu, sudah memerintahkan Kapolda untuk menangkap pengedar Cap Tikur alias Miras namun ,Kata Jendral bintang empat ini bahwa, jangan menangkap pengedar kecil – kecilan namun harus tangkap bandar pengedar Miras. sebab, jika hanya ditangkap pengedar maka persoalan tersebut tidak akan selesai.
Oleh karena itu,harus berantas habis penjual Cap tikus di Malut.”makanya harus dihabisin saja.” tegasnya.
Sebab, Baginya,daerah yang aman merupakan modal utama untuk pembangunan daerah. Olehnya itu, keamanan bukan segala – galanya, tetapi segala – galanya tidak berarti jika tidak aman karena kemanan sama dengan kesehatan karena kesehatan juga bukan segala-galanya. ” tapi kalau kita tidak sehat segala-galanya ngga ada artinya,”tuturnya.
Sumber Daya Alam (SDA) sember Daya Manusia merupakan modal, akan tetapi modal yang paling terpenting lagi adalah keamanan. Karena pembangunan tidak akan berjalan tanpa adanya keamanan.
Dicontohkan,misanya di Papua masih ada tembak – menembak investor takut untuk berinvestasi di tempat itu di daerah yang rawan sehingga membangun jalan saja tidak berani.
Oleh karena itu, itulah yang perlu disyukuri oleh jajaran di Maluku Utara karena rengkin 33 kerawanan ini adalah modal terbesar bagi masyarakat Maluku Utara untuk maju dan membangun. kemudian yang nomor dua adalah kualitas sumber daya manusia pendidikan dan ketiga adalah Sumber daya alam. “Ada yang mengatakan modal utama adalah sumber daya alam saya mungkin berpendapat kurang pas,”ujarnya.
Karena itu,jangan menganggap remeh bahwa keamanan yang telah ada ini menjadi modal karena dengan situasi yang aman ini maka Gubernur,Bupati walikota bisa berkreasi berbuat apa saja untuk pembangunan daerah dimana orang yang ingin berinvestasi mereka tidak akan ragu di daerah yang aman.
Sebab, untuk investor berinvestasi yang pertama,kemudahan perizinan, birokrasi yang mudah dan yang kedua faktor keamanan,infrastruktur, penerimaan dari masyarakat jika kemudian dari faktor tersebut terpenuhi maka tidak ada ragu – ragu para investor untuk datang,karena jika hanya mengandalkan APBD dan APBN berat maka jalan satu – satunya harus melibatkan pihak Swasta dan sangat diyakinkan dengan giorafis yang ada kemudian potensi sumber daya alam yang melimpah.” ada hutan yang luas, kekayaan di laut yang banyak sekali belum tereksploitasi sehingga yang dibituhkan pengelolahan masalah keamanan ,perizinan ,infrastruktur dan bagaimana kita mengubah kultur masyarakat kita untuk selalu Welcome untuk investor dan mampu berusaha sendiri.” ungkapnya.
Dari semua itu, tentunya membutuhkan kemampuan ladership dari kepala daerah mulai dari gubernur,walikota dan Bupati dalam hal ini dibutuhkan interprenewship dari pimpinan kepala daerah. (blm)