Reporter : Marjie
SANANA, AM.com–Guna meredam polemic di masyarakat, terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Bupati Kepulauan Sula Hendrata Thes beberapa hari lalu dan saat ini menjadi viral di media social (medsos), Kapolres Kepsul bersama semua unsur menggelar pertemuan, Kamis (21/12/2017) di Aula Polres Kepsul.
Pertemuan tersebut dihadiri Asisten II Hasa Pawa, Denramel Sula Kapten HBD Harbun Buamona, Danki Brimob, Waka Polres Kompol Samsul Alam, Ketua KPU Bustamin Sanaba, Komosioner Panwaslu Hamza Umasugi, Camat Kota Sanana, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kepala Desa, OKP IMM, dan seluruh Babinkabtibnas Kota Sanana.
Dalam penyampaian Kapolres AKBP Jan W.I.Makatita, mengatakan pertemuan tersebut sudah direncanakan sejak lama dan baru terealisasi saat ini. “Pertemuan ini saya lakukan dengan mengundang tokoh agama toko masyarakat, tujuannya untuk menjaga ketertiban masyarakat di Kepulauan Sula,”ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut juga dirinya meminta kepada masyarakat agar bisa membantu Polres, dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk sama sama menjaga keteriban dan keamanan menjelang Natal dan Tahun Baru.
Kapolres menambahkan, terkait dengan selebaran yang beredar di masyarakat, Babin Kabtibnas tidak boleh bertindak smena-mena. “Kita harus menjaga jangan sampai ada sentiment di masyarakat, karena kita ketahui di Kepsul penduduknya mayoritas beragama Islam,”pintanya.
Sementara Asisten II Hasan Pawa, mengaku isu yang berkembang saat ini adalah imbas dari persoalan politik beberapa waktu lalu yang sengaja dihembuskan oleh sebagian orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga muncul persoalan tersebut.
“Kita tidak boleh terpancing dengan isu-isu tersebut, karena isu yang berkembang saat ini tidak benar,”ujarnya.
Sedangkan, Denramil Kapten HBD Harbun Buamona, mengatakan menjelang Natal dan Tahun Baru, mungkin ini bagian dari cobaan. Persoalan yang terjadi saat ini kita tidak boleh gegaba. “Melalui pertemuan ini kita harus mencari solusi dari persoalan tersebut jangan terpancing oleh isu-isu yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai masyarakat mayoritas kita harus melindingi kaum minoritas, dan itu pekerjaan yang paling mulia,”katanya.
Danramil menambahkan, terkait pemerintahan di Kepulauan Sula, Danramil dan Kapolres tugasnya hanya menjaga keamanan dan pihaknya tidak mencampuri urusan pemerintahan.”Kalau mendukung program pemda kami tetap mendukung, namun tidak mengintervensi kebijakan pemda,”ujarnya. (aji)