Reporter : Aryanto Samil
TALIABU, AM.com-Siang itu, Sabtu 2 Desember 2017, warga dusun air nabi, Desa London kecamatan Taliabu Utara kabupaten Pulau Taliabu. Maluku Utara dibuat heboh dengan penemuan bunga genus tumbuhan bunga parasit. Bunga hanya hanya ditemukan di dearah penghujan seperti Indonesia ini pertama kali oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold tahun 1818, dan dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford Raffles.
Apakah benar, tumbuhan yang sangat langka ini tumbuh di Pulau Taliabu? Namun, berdasarkan penelusuran reporter www.aspirasimalut.com, bunga yang ditemukan oleh warga setempat merupakan jenis bunga Amorphpophallus titanium, secara etimologis terdiri dari Amorphos = bentuk yang rusak. Phallos = penis atau alat kelamin laki-laki. Bunga ini disebut oleh warga local di Indonesia dengan sebutan Bunga Bangkai lantaran baunya yang cukup menyengat hidung. Berarti, Bunga yang berada di Taliabu merupakan genus yang sama dari Padma Rafflesia Arnoldii yang ditemukan di Sumatera.
Saat ditemui, Ko Siong bukan warga Penduduk Desa London bahwa, sebelumnya warga setempat tidak pernah tahu bunga Bangkai merupakan satu jenis tumbuhan yang langka di Indonesia, kalaupun ada hanya di wilayah Sumatera dan Jawa, namun hingga saat ini masih susah ditemukan, namun di Taliabu ternyata berdasarkan cerita masyarakat pada musim tertentu tanaman langka ini tumbuh di sekeliling Air Nabi.
“Saya terkejut ketika warga tunjukan tumbuhan ini, dan pada saat itu saya liat langsung dilokasi ternyata itu adalah tumbuhan langkah (Rafflesia) dan saya bilang ke mereka ini adalah tumuhan langka dan hanya di temukan di Sumatera dan jawa, tetapi ternyata ada juga di Taliabu,”ujarnya.
Sementara itu Kepala Desa London Burhanudin Dagasou, mengatakan, tumbuhan ini sering muncul di musim tertentu, bukan saja di dusun Air Nabi, tapi di dusun Nggaki Desa Sumbong, Kecamatan Taliabu Selatan, Desa Penu, Kacematan Taliabu Timur juga kerap tumbuh bahkan ketinggianya hinga tingginya orang dewasa, namun hingga saat ini belum ada orang yang melakukan penelitian terkait dengan adanya bunga raflesia yang di temukan di Taliabu tersebut.
“Ini sangatlah langka dengan ditemukanya bunga ini sebenanrya, banyak warga yang tidak tahu apa sebenanrya tumbuhan ini, bahkan saya pada saat melakukan survei lokasi pertambangan dulu, pernah saya temukan tingginya hingga mencapai tingginya orang dewasa, dan itu ada banyak di Taliabu baik itu di daerah Taliabu Timur, Utara dan Selatan, pada musim tertentu tubuhan ini temukan tumbuh dengan kondisi penuh bau busuk,”tandasnya.
“Untuk itu bagi saya, penelitian sangatlah penting dan harus di datangkan para peneliti ke Taliabu, sehingga mereka bisa melakukan penelitian atas jenis bunga rafflesia ini, karena jika itu dilakukan tentunya ada sisi positifnya untuk nama Taliabu, karena unik tumbuhan ini bisa tumbuh di Taliabu,”pungkasnya.
Agar isi website kami ini terlihat edukatif dan gak nyampah-nyampah banget, kami mau sharing apa saja sih perbedaan dari kedua bunga yang memang sama-sama punya bau menyengat ini: berikut 7 perbedaan bunga BAngkai dan Bunga Rafflesia Arnoldii.
silahkan kunjungi juga blog : http://titiw.com/2017/08/03/7-beda-bunga-rafflesia-bunga-bangkai/
- Nama Latin
Padma: Rafflesia Arnoldii.
Bangkai: Amorphpophallus titanium. Amorphos = bentuk yang rusak. Phallos = penis atau alat kelamin laki-laki. Kira-kira kenapa hayooo dinamakan seperti iniii?
- Penemuan
Rafflesia: Ditemukan pertama kali oleh peneliti Joseph Arnold yang tergabung dalam ekspedisi Thomas Stamford Raffles di tahun 1818. Namanya digabung, jadi deh Rafflesia Arnoldii. Tapi pasti orang aseli Bengkulu yang pertama kali lihat ya, cuma namainnya beda aja dan nggak dipatenkan.
Bangkai: Masih di pulau Sumatera, bunga Bangkai ditemukan pertama kali di tahun 1878 oleh ahli botani Italia bernama Odoardo Beccari. Dan bisa juga ditemukan di beberapa daerah penghujan
- Penampakan
Rafflesia: Cebol, bunganya merekah ke samping, kelopaknya berjumlah 5, terlihat merah dan besar, menempel pada inang.
Bangkai: Bunganya memanjang ke atas, tampilannya tinggi semampai. Sebetulnya bunga bangkai adalah kumpulan dari ribuan bunga namun butuh pada batang yang sama dan diselubungi oleh bagian spathe atau semacam tudung untuk si bunga. Ternyata, ribuan bunga yang baunya sedikit, ketika berkumpul bisa bikin bulu idung kita kerja bakti!
- Tipe Tumbuhan
Rafflesia: Endoparasit pada tumbuhan merambat genus Tetrastigma sehingga tidak memiliki batang dan daun yang sesungguhnya. Jika inangnya mati, dia ikut mati. Berkembang dari bongol. Terdiri dari 22 jenis.
Bangkai: Marga Amorphophallus yang terdiri dari 170an spesies. Berkembang dari umbi, bunga bangkai merupakan sebetul-betulnya tanaman. Gak parasit kayak Rafflesia yang bisanya cuma nyusahin inangnya.
- Warna
Rafflesia: Kemerahan, kadang oranye atau jingga dengan totol-totol putih
Bangkai: Merah keunguan, dengan kelopak bagian luar hijau-krem
- Umur
Rafflesia: Dari bonggol kecil hingga mekar butuh waktu hingga 14 bulan. Lalu mekarnya 5-7 hari dari berkembang hingga layu dan berwarna kehitaman.
Bangkai: Dari tunas hingga mekar sempurna, dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan, namun untuk menjaga dan membuat si bunga jadi tunas, bisa sampai 4 tahun! Dan ketika sudah mekar, umurnya hanya 24 jam. Di jam-jam tersebutlah si bunga menguarkan bau yang terkenal itu. Bau busuk seperti bangkai yang bisa membuat 1 kelurahan pingsan. Usianya bisa mencapai 40 tahun, namun mekarnya hanya 7-9 tahun sekali. Hiks.
- Ukuran
Rafflesia: Bunga terbesar di dunia, yang mana dapat tumbuh hingga diameternya 3 meter.
Bangkai: Marga Amorphophallus sempat ditasbihkan menjadi bunga tertinggi di dunia karena mencapai tinggi 3 meter lebih.
Itu dia tujuh perbedaan Bunga Rafflesia Arnoldii dan Bunga Bangkai. Saya sendiri cukup beruntung, dapat melihat kedua bunga tersebut mekar di dua daerah yang berbeda. Padahal, teman saya yang pernah berkunjung ke Bengkulu bilang kalau dia tidak melihat apa-apa di sana karena tidak ada satupun bunga Rafflesia atau Bangkai yang sedang mekar!