SOFIFI, AM.com–Calon Petahana Gubernur Maluku Utara (Malut) KH. Abdul Gani Kasuba (AGK) memiliki keyakinan mendapat rekomendasi Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) meski beberapa figur di internal yang mencalonkan diri pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018 mendatang. Keyakinan AGK itu, lantaran dirinya sudah mendapat rekomendasi dari Partai Keadilan dan Pembangunan Indonesia (PKPI). Bahkan, dirinya menegaskan rekomendasi moncong putuh itu akan didapat setelah PDIP menawarkan untuk berpasangan dengan bupati dua periode kabupaten Halmahera Tengah M Al Yasin Ali.
AGK mengaku, setelah menerima pinangan PDIP berpasangan dengan M. Al Yasin Ali, Rekomendasi PDIP langsung turun. “Jadi tinggal selangkah lagi, itupun tong kembalikan kepada Allah,”ujar AGK saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, (27/11/2017).
Dia menyebutkan meskipun di internal PDIP ada empat figur diantaranya, Ikram Haris, Djasman Abubakar, H. Rudy Erawan, dan M Al Yasin Ali. Namun, diantara figure yang dipinang PDIP itu, AGK mengaku lebih memilih M Al Yasin Ali sebagai pendamping dirinya sebagai wakil gubernur periode lima tahun kedepan. “yang menjadi pertimbangan saya, beliau sudah menjadi bupati, selain itu, Ali Yasin dinilai santun dan selama memimpin Halteng dua periode tidak ada riak-riak, karena dirinya tidak menyukai persoalan politik yang diperdebatkan,”tukasnya.
Disentil terkait dengan basic massa yang tidak dimiliki M. Al Yasin diluar dari kabupaten Halteng yang diketahui berlatar belakang Fagogoru, seperti Tidore, dan Hatim. Menurut AGK, pilihan kepada kepada M Al Yasin Ali sebagai wakul gubernur dilihat pada kecocokan visi dan bukan pula karena permintaan partai semata, seperti yang digadang-gadang Majid Husen untuk mendapinginya.
Bahkan, AGK menegaskan, jika dirinya tidak dapat berpsangan dengan dengan bupati Halteng itu, maka dirinya siap tawaran PDIP untuk Sekprov Malut yang nantinya melengserkan H. Muabdin Hi, Radjab. Sebab, Kata DIa, tidak semua orang memilih wakil namun karena PKS sudah memutuskan. “Namun saya juga punya hak untuk menyampaikan ke Partai untuk saya memilih wakil yang cocok,”terangnya.
Terkait dengan pinangan Partai Amanat Nasioanl (PAN) paket AGK-Madjid, jika tidak rekomendasi akan dicabut. AGK mengaku itu merupakan kewenangan partai, karena dirinya diberikan rekomendasi PAN tidak ada wakil dalam rekomendasi tersebut sehingga wakil itu pengajuan dari PKS. Sementara menyangkut adanya marak di Medsos bahwa, PKS tetap mendukung Muhammad Kasuba (MK).
“MK itu adik saya, tetapi MK juga memiliki hak politik. maka dari itu, tidak mungkin melarang MK itu sama hal dengan melanggar HAM. Sebab, politik itu bukan saudara, bukan pula lawan, sehingga meskipun bagi orang lain tidak baik namun ketika itu diinginkan oleh MK sedikitpun saya tidak merasa tergagnggu apabila MK menjadi Calon gubernur,”tegasnya.
Terkait dengan beredarnya isu pertemuan dirinya dengan SBY di Cikeas untuk melobi relomendasi partai berlambang mercy ini, Namun AGK membantahnya, bahwa dirinya tidak pernah bertemu dengan SBY. Bahkan, baginya apabila kursi persyaratan partai sudah mencukupi, maka, akan diebrikan kesempatan bagi kandidat lain untuk merebut Demokrat.
Lebih jauh, Ia menyampaikan, meskipun PDIP yang sudah fainal namun baginya partai ini belum bisa diklaim sepihak karena setiap saat jika keinginan partai seperti apa bisa saja berubah. “Untuk itu, dari rekomdasi yang diterima sudah, ada PKS, PAN , PKPI (fersi abner Nones), dan terakhir PDIP,pungkasnya. (blm)