Repoter : Maulud Tasai
MOROTAI, AM.com–Gempa berkekuatan 5,8 Skala Ricter (SR) mengguncang Pulau Morotai, Minggu (19/11/2017), tepat pukul 01.30 WIT. Berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), titik gempa Pulau Morotai berada di bawah laut Pulau Rao Kecamatan Morotai Selatan Barat (Morselbar) pada koordinat 2.61 LU-128.17 BT pada kedalaman 10 kilometer Km) itu, telah menewaskan sedikitnya 1 orang dan 311 bangunan rusak.
Kepala (BPBD) Morotai Dalik Gafur, Senin (20/11/2017) saat ditemui, mengungkapkan, gempa bumi yang berkekuatan 5,8 Skala richter (SR) mengguncang Morotai tepatnya di wilayah Morotai Selatan Barat (Morselbar) itu membuat 311 bangunan rusak dan 486 warga mengungsi serta 75 Kepala Keluarga dari Dua Desa terpaksa diungsikan karena takut akan terjadi gempa susulan.
Menurutnya, berdasarkan data yang mereka kantongi, kerusakan rumah terparah itu merata di 4 desa yang ada di pulau Rao kecamatan Morselbar, diantaranya Desa Leo Madoro, Desa Posi Posi Rao, Leo Leo Rao, Aru Burung dan Desa Wayabula.
“Untuk kerugian materil bangunan di desa desa Leo Leo Rao yang kena dampak sebanyak 56 unit rumah Rusa Berat (RB), 6 unit Gereja Rusak Ringan (RR) dan 90 unit rumah Rusak Sedang (RS) Sementara Desa Aru Burung rumah yang kena dampak sebanyak 49 unit rumah RB, 29 unit rumah RS, 4 unit rumah RR, 2 unit Gereja RR dan 1 Pustu RB. Di Desa Leo Madoro 47 unit rumah RB, 90 RR, 3 Gereja RR, serta 1 SD RR dan 1 Pustu RR,”unkapnya.
Selain itu juga, Lanjut Dia, terdapat kerusakan parah di Desa Posi Posi sebanyak 7 unit rumah RB, 3 unit rumah RR, 2 unit RS dan 1 Gereja (RR). “Sedangkan 4 unit rumah di Wayabula rusak berat dan 10 RR dan 6 unit Rumah RS,”tambahnya.
Gafur menyebutkan, jumlah warga yang mengungsi sebanyak 486 pengungsi, 75 Kepala Keluarga (KK). “Dari data yang kami peroleh untuk jumlah pengungsi terbanyak di desa Leo-leo Rao sebanyak 486 jiwa telah diungsikan, dan untuk desa Aru Burung sebanyak 25 KK dan di Desa Lou Madoro seabnyak 50 KK telah diungsikan ke tempat yang aman,”terangnya.
Menurut Dia, data yang dihimpun sejak kejadian pada Sabtu lalu, telah tercatat total keseluruhan kerusakan bangunan dengan kategori Rusak Berat sebanyak 127 unit, 6 unit rumah rusak ringan, 12 Gereja rusak Ringan, 1 Unit Pustu Rusak berat, 1 unit Pustu rusak ringan dan 1 unit SD rusak ringan.
“Setelah itu kami dari BPBD Kabupaten Morotai bersama Forkompimcam telah meninjau lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi, monitoring serta pendataan. Selain itu juga Dinkes setempat memberikan bantuan medis kepada korban terdampak,”pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun gempa dengan intensitas tidak berpotensi Tsunami itu, dirasakan kuat di wilayah Pulau Morotai selama 3-5 detik, mengakibatkan lampu padam dan warga panik berhamburan keluar rumah dan terakhir dikabarkan 1 orang meningal dunia, namun belum diketahui identitasnya. Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, pihak BPBD Morotai belum dapat memastikan informasi tersebut.
DATA dan FAKTA
Jumlah Desa Kena Dampak Terparah
Desa Posi-posi
Desa Leo-Leo Rao
Desa Aru Burung
Desa Lou Madoro
Desa Saminya Mao
Desa Waya Bula
Koban Jiwa
Meninggal Dunia 1 Orang
Kerugian Materil :
- Leo Leo Rao 56 unit rumah Rusa Berat (RB), 6 unit Gereja Rusak Ringan (RR) dan 90 unit rumah Rusak Sedang (RS)
- Desa Aru Burung 49 unit rumah RB, 29 unit rumah RS, 4 unit rumah RR, 2 unit Gereja RR dan 1 Pustu RB.
- Desa Leo Madoro 47 unit rumah RB, 90 RR, 3 Gereja RR, serta 1 SD RR dan 1 Pustu RR
- Desa Posi Posi 7 unit rumah RB, 3 unit rumah RR, 2 unit RS dan 1 Gereja RR
- Wayabula 4 unit rumah RB dan 10 unit rumah RR dan 6 unit Rumah RS
Total Kerusakan :
163 Unit Rumah (RB)
127 Unit Rumah (RS)
6 Unit Rumah (RR)
12 Gereja (RR)
1 Unit Pustu (RB)
1 Unit Pustu (RR)
1 Unit SD (RR)
Sumber BPBD Pulau Morotai