TERNATE, AM.com–Penangkapan ikan merupakan salah satu aktivitas para nelayan dengan tingkat risiko cukup tinggi untuk terjadinya kecelakaan dan bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Sepeti yang dialami Ishak (49) warga RT 02/RW 01 kelurahan Sasa kecamatan Pulau Ternate, hendak melaut untuk menghidupi keluarganya ditemukan tidak bernyawa di seputaran perairan Kelurahan Gambesi, Ternate Selatan, Rabu (15/11/2017).
Berdasarkan Penuturan saksi mata Muhammad Senin (46) warga Kelurahan Sasa, bahwa, sebelumnya mesin korban ditemukan dalam kondisi hidup oleh rekan-rekan korban, melihat kondisi mesin masih hidup, para nelayan yang merambah nasib dilautan ini langsung mengejar perahu milik korabn. Dan pada pukul 4.00 WIT dini hari kemarin, setelah di center ternyata korban tidak tidak berada dalam perahu.
Lantas tidak melihat korabn, pada pukul 8.00 WIT para nelayan kembali melaut dan adiknya menanyakan almarhum kepada mereka sesama nelayang melaut bersama korban. Namun para nelayan mengaku hanya melihat perahu dengan mesin yang masih dalam kedaan hidup tersebut. Bahkan, mereka berpikir almarhum sengaja sebab, saat pagi kemarin kondisi laut tidak bergelombang. Sehingga pada saat itu juga adik almarhum langsung memberitahukan bahwa kakaknya sudah tidak kembali.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, saat keluarga mengetahui Almarhum yang sudah tidak kembali langsung memberitahukan ke pihak Badan Nasional dan Pertolongan ternate, namun pihak Badan Nasional dan Pertolongan Ternate Basarnas belum langsung merespon dan melakukan pencaharian.
Karena belum mendapat respon dari Badan Nasional dan Pertolongan, akhir warga serta nelayan berbondong-bondong mencari dan serta 6 orang warga yang turun ke laut terakhir langsung ke rumpon. Ketika kembali dari rumpon akhirnya menenukan mayat almarhum sudah terapung diatatas laut sekira pukul 10.00 WIT tepat di perairan Sasa dari daratan sekitar 2 mil ke Kedalaman laut dan pada saat ditemukan center terikat ditangan almarhum.
Menurutnya, almarhum pergi melaut sekitar pukul 3.00 WIT, namun diperkirakan almarhum jatuh di laut sudah sejak malam. Meski begitu, tidak dilaporkan ke pihak kepolisian karena yang menemukan juga keluarganya.
Belakangan diketahui, almarhum menggalkan seorang istri bernama Aniko merupakan anak dari ketua RT 02 Ishak Samad yang juga ketua kelompok nelayan Tanjung Selatan di Kelurahan Sasa. Setelah dibawa kerumah duka, jenazah disemayankan sore kemarin karena masih menunggu keluarganya dari pulau Makean.
Mirisnya atas kejadian tersebut. sangat disayangkan setelah mayat ditemukan Kepala Kantor Pencarian dan pertolongan atau Basarnas Mustari mengklaim bahwa mayat tersebut ditemukan oleh Basarnas. Dia bahkan mengirim data pemenemuan mayat yang jam nya berbeda dengan temuan Keluarga korban. Tidak hanya itu, Kepala Basarnas pun mengirim foto-foto bahwa mereka yang melakukan menemukan mayat korban itu.
Melihat rilis yang tersebar di media online membuat keluarga korban angkat bicara. salah satunya Adik Korban Nawin Ishak menegaskan, “Kami sudah melaporkan hal ini berkali-kali hanya saja tidak ada respon balik dari pihak basarnas untuk melakukan pencarian.”tukasnya.
Oleh karena itu, Selain berduka, selaku keluarga juga menyesalkan ketidak siagapan dari Basarnas Ternate, padahal jarak antara kantor dan kelurahan Sasa hanya berjarak sekitar 3 kilomoeter. “Waktu laporan pertama tidak di gubris, kami kembali ke basarnas tetapi kata salah satu anggota basarnas menunggu perintah pimpinan Baru terjun ke lapangan,”terangnya.
Sementara itu Salah satu kerabat korban, Jainudin, menanggapi salah satu berita di media online yang menyatakan Pihak Basarnas Bersama tim Gabungan yang menemukan korban, ternyata Pihak Basarnas Sendiri tidak ada ketika melakukan pencarian, sehingga keterangan dari sumber Kasubsi Operasi Basarnas Sayful itu merupakan keterangan hoax, karena mereka tidak bersama. “Masyarakat yang melakukan pencarian sendiri,”tegasnya. (tim)
