spot_imgspot_img

HKN 2018 Menuju Sehat Keluargaku, Sehat Indonesiaku 2019

SOFIFI, AM.comPeringatan Hari Kesehatan Nasional (KHN) ke-53 yang jatuh pada tanggal 13 November 2018, merupakan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) tahun 2019 melalui program pendekatan keluarga. Hal tergambar dalam upcara peringatan HKN ke 53 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Senin (13/11/2017).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Inrup), wakil gubernur Maluku Utara, M Natsir Thaib. Wakil gubernur saat membaca sambutan Menteri Kesehatan, Nils Farid Moeloek menyampaikan, dalam kesempatan HKN ke 53 tahun, mengajak seluruh insan kesehatan, khusunya jajaran dinas, agar menjadikan peringatan HKN ke 53, sebagai momentum untuk mereflesikan kembali sejauhmana keberhasilan pembagunan dibidang kesehatan.

Peringatan HKN secara nasional saat ini, lanjut wagub, merupakan momentum untuk meneguhkan kembali komitmen, serta menguatkan tekad dan mengugah semangat agar senantiasi memberikan pelayanan yang mandiri dalam aspek kesehtan.

“Mari kita korbankan semangat melayani, semangat menggerakkan, semangat untuk mampu menangkap aspirasi masyarakat, semangat memandirikan dan memberdayakan masyarat dalam pencapaian derajat kesehatan,” terang wagub dalam sambutannya.

Menurutnya, patut bersyukur bahwa dengan berbagai program kesehatan yang dilaksnakan, tentu telah berjalan dengan baik. Maka kepada semua pihak yang telah mendukung program terus memberikan inovasi dibidang kesehatan.

“Saya mengajak segenap jajaran kesehatan, senantiasa mengelorakan semangat revolusi mental, melalui tiga hal, intergritas, kerja keras dan gotong royong. Sehingga dapat mewujudkan cita-cita besar masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan,”tukasnya.

Sekedar diketahui dalm sambutan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila Farid Moelek menegaskan, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) tahun 2019 melalui program pendekatan keluarga. Sebab. keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang menjadi inti Pembangunan Kesehatan sesuai Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009. Dimana program ini menekankan pada pentingnya peran keluarga dalam pembangunan kesehatan. Lingkungan keluarga memberikan dasar bagi seseorang untuk memiliki kebiasaan, perilaku dan gaya hidup yang sehat.Oleh karena itu, kita perlu terus berupaya untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat mulai dari lingkungan keluarga.

“Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,”jelas Menkes Nila melalui Kadis Kesehatan Malut dalm press reealesnya kepada Aspirasi Malut.

Disebutkan, program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga sebenaranya integrasi pelaksanaan program-program kesehatan baik Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) maupun Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target fokus kepada keluarga berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga. Kata Dia, Pendekatan pelayanan yang mengintegrasikan UKP dan UKM secara berkesinambungan, dengan target keluarga, didasari data dan informasi dari profil kesehatan keluarga dan memberikan intervensi awal bila ada masalah kesehatan terhadap 12 indikator seperti yang terdapat pada Paket lnformasi Kesehatan Keluarga (Pinkesga).

“Sesuai Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan terdapat 12 indikator pelayanan dasar yang harus dilakukan kabupaten/kota yang pencapaiannya harus 100%. Sebagian besar indikator SPM Bidang Kesehatan beririsan dengan 12 lndikator Keluarga Sehat,”terangnya.

Menurutnya, Ada terdapat 8 lndikator Keluarga Sehat terkait dengan lndikator SPM dan hanya 4 (empat) indikator Keluarga Sehat saja yang tidak terkait dengan SPM yaitu merokok, jamban sehat, akses terhadap air bersih dan anggota JKN. Sehingga jika pendekatan keluarga ini dilaksanakan dengan baik maka dapat dipastikan akan meningkatkan capaian SPM bidang kesehatan di kabupaten/kota. Hal ini dapat digunakan sebagai media advokasi kepada kepala daerah untuk mendukung pendekatan keluarga ini.

“Selain itu juga Menkes menekankan Pentingnya Puskesmas dan Tenaga Kesehatan didalamnya harus mengambil peran mencerdaskan masyarakat untuk hidup sehat dengan secara aktif dan terus menerus melakukan promosi Kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan keluarga, sehingga besar harapan agar permasalahan kesehatan dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya,”ungkapnya.

Dalam sambutan tersebut, Menkes juga menghimbau segenap jajaran kesehatan untuk senantiasa menggelorakan semangat Revolusi Mental melalui penghayatandan pengamalan tiga nilai utamanya yaitu integritas, kerja keras dan gotongroyong sehingga kita dapat mewujudkan cita-cita besar Pembangunan Kesehatan di Indonesia yaitu Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan.

“Saya mengajak kita semua untuk mengenang jasa para pejuang Pembangunan Kesehatan, meneladani semangat dan pengabdian mereka serta mendoakannya agar mendaptkan ampunan serta tempat yang layak disisi Tuhan Yang Maha Esa.,”pintanya. (tim)

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img

ASPIRASI NEWS

ADVERTORIAL

ASPIRASI SOFIFI

ASPIRASI TERNATE

ADVERTORIAL