Reporter : Budiman L. Mayabubun
“Heritage Morotai Masuk 100 Wonderful Event Indonesia”
Samsudin Kader, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara
SOFIFI, AM.com– Hamparan pulau-pulau yang diapit dua Benua dan dua Samudra itulah Nusantara yang saat ini kita kenal Indonesia. Indonesia sendiri merupakan salah satu Negara di dunia yang terdiri dari ribuan pulau-pulau. Bahkan, kepulauan di Maluku Utara cukup menyimpan sejuta kekayaan alam yang menakjubkan.
Mulai dari laut, pantai, hutan sampai pegunungan. Tidaklah mengherankan kalau Indonesia dijuluki Zamrud Katulistiwa, karena Indonesia memiliki zamrud-zamrud kekayaan alam yang sangat mengagumkan dan luar biasa. Tidak terkecuali Kepulauan yang ada di Provinsi Maluku Utara tidak kalah kecantikannya untuk dikunjungi wisatawan, baik Wisatawan Nusantara (Wisnus) maupun Wisatawan Manca Negara (Wisman) khususnya kecantikan alam Pulau Morotai.
Untuk mendukung, kelestarian dan pengembangan destinasi pariwisata di Indonesia, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus menggenjot pengembangan 10 destinasi prioritas atau lebih dikenal dengan nama ’10 Bali Baru’. Salah satu 10 Bali Baru itu, berada di Maluku Utara tepatnya di Pulau Morotai.
Sehingga itu, pada tahun 2018, Kemenpar fokus pada pelaksanaan tiga dari 10 program prioritas itu, yakni digital tourism, homestay desa wisata, dan airlines. Untuk mendukung program ini, juga akan dilakkan percepatan yang mengarah ke peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas. Utamanya fasilitas bandara, pelabuhan, jalan, hingga energy yang mengacu pada top 10 program prioritas Kemenpar 2018 yaitu digital tourism, homestay desa wisata, airlines, branding. Dari top 10 originasi, top 3 destinasi utama, pengembangan 10 DPP, sertifikasi kompetensi SDM, gerakan sadar wisata, serta pengelolaan crisis center.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Provinsi Maluku Utara Sansuddin Kader saat dikonfirmasi www.aspirasimalut.com, Kamis (02/11/2017), terkait 10 program prioritas Kemenpar RI itu, pihaknya sudah melakukan sejumlah kesiapan serta telah melalkukan rapat bersama dengan Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata kemenpar. Bahkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi dengan Dispar kabupaten Pulau Morotai. “Koordinasi dengan Pemda Morotai satu dua hari ini, namun untuk acara di Bali Kadispar Morotai yang akan di ajak hadir bersama Kabid Destinasi Provinsi, kegiatanya terkait destinasi,”ungkap Samsudin.
Disentil terkait dengan anggaran yang akan disulkan dalam APBD-Perubahan maupun APBD tahun anggaran 2018, untuk pelaksanaan program pengembangan pariwisata Pulau Morotai. Ia mengaku untuk APBD-Perubahan tahun anggaran 2017 belum diusulkan. Namun, akan dirancang pada APBD tahun 2018 mendatang. “Perubahan anggaran belum, mungkinkan kami rancang di APBD tahun 2018,”ujarnya.
Lebih lanjut, Samsudin menyebutkan, untuk Heritage Pulau Morotai yang masuk dalam 100 Wonderful Event Indonesia bersama-sama dengan Legu Gam kota Ternate, dan festival Tidore. “Rencananya akan ada promosi oleh Kemenpar Rp 900 juta, untuk promosi lokal Rp 200 juta dan penyelenggara kegiatan akan dapat bantuan sebesar Rp 400 juta,”terangnya.
Sementara menjadi target program ini, oleh Dispar Maluku Utara sendiri, untuk peningkatan jumlah kunjungan dan lama tinggal, baik Wisnus maupun Wisman sehingga harapannya ada spending yang meningkat dan dapat mendorong peningkatan pendapatan masyarakat. “Kalau Wisman maupun Wisnus bertambah, maka aka nada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Bahkan infestor juga akan dating berinvestasi di Maluku Utara,”pungkasnya.
Sekadar diketahui, top 3 prioritas pengembangan parisata di Pulau Morotai yakni, Pengembangan Bandara Pitu Morotai, Pembangunan Infrastruktur di dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai dan Pembangunan Infrastruktur diluar KEK.
Selain Pulau Morotai, yang masuk dalam 10 Program Kemenpar ini yakni, Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu dan Kota Tua DKI Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru Jatim, Mandalika Lombok, Labuan Bajo Komodo NTT, dan Wakatobi Sultra.