JAILOLO, AM.com-Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Provinsi Maluku, melaksanakan aksi pelayanan pemasangan KB KES-Kepulauan di Puskesman Kecamatan Loloda yang terletak di desa Kedi secara gratis.
Pencanangan pelayanan gratis yang dilaksanakan selama dua hari ini, Kamis (05/10/2017) hingga Jumat (06/10/2017) itu dihadiri langsung oleh Kadis PPKB Halbar Rosfintje Kalengit, SKM., Kes, Kabid KB Leny Giwe, Kabid Pengendalian Penduduk, Penyeluhan dan Penggerakan (P4) Apolos Fure dan para stafnya.
Menurut Kabit KB Leny Giwe gerakan aksi pelayanan gratis itu dilaksanakan untuk mewujudkan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Dikatakan, bahwa yang mendapatkan pelayanan pemasangan KB, Implan, Suntik dan Pil yakni untuk Implan sebanyak 20 orang, Pil 15 orang dan Suntik 85 sehingga yang mendapat pelayanan gratis sebanyak 120 orang.
“Tujuannya dalam rangka pemerataan pelayanan keluarga berencana dan pembangunan keluarga,”tukasnya.
Sementara itu, Kepala DPPKB) Halbar Rosfintje Kalengit, SKM., M., Kes menjelaskan, kegiatan pelayanan KB gratis berupa pemasangan alat kontrasepsi implan, Suntik dan Pil yang merupakan alat kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Disebutkan pula, pelayanan kali ini fokus pada pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang. Karena hal ini, jauh lebih efektif dalam menekan angka kelahiran melalui penggunaan alat kontrasepsi implan, Suntik dan Pil.
“Program Keluarga Berencana (KB) bukanlah program pembatasan terhadap jumlah anak. tetapi bagaimana cara mengatur jarak kelahiran, bagaimana menciptakan penduduk berkualitas, terpenuhinya sandang, pangan, pendidikan dan kesehatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan keluarga,”terangnya.
Disisi lain, warga yang mendapat pelayanan gratis tersebut, kepada reporter www.aspirasimalut.com menuturkan, dengan adanya program KB gratis sangat membantu masyarakat. Sehingga itu, mereka sangat berterima kasih kepada DPPKB Halbar. Karena sudah mendapatkan pelayanan KB Gratis.
Kata salah satu warga setempat bahwa mitos “banyak anak banyak rezeki” masih dianut sebagian besar masyarakat, sehingga perlu terus dikampanyekan manfaat program keluarga berencana di tengah masyarakat Loloda.
“Banyak anak banyak rezeki bisa terjadi seperti itu, tetapi perlu kita sadar. kita adalah masyarakat ekonomi yang rendah sehingga masa depan keluarga harus kita rencanakan dengan baik.”ungkap masyarakat selaku Peserta KB.
Peserta KB pun menghimbau kepada sesama masyarakat Loloda dapat merencanakan kehidupan keluarganya seperti berapa jumlah anaknya, karena jumlah anak berdampak pada kualitas hidup dalam keluarga.
“Kita harus atur anak sesuai dengan ekonomi kita. Sehingga masyarakat loloda mari kita sama-sama ikut KB,”ajak Perserta KB kepada masyarakat Loloda.
(MS).