JAILOLO, AM.com-Pencanangan Program Segi Tiga Emas oleh pemerintah Kota Ternate, Pemda kabupaten Halmahera Barat (Halbar) dan Kota Tidore Kepulauan hingga saat ini belum membuahkan hasil dan dinilai “mati Suri”.
Tak hanya itu, dalam Kunjungan Kerja (Kunker) Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Ternate bersama unsur pimpinan dan anggota DPRD Halbar, Selasa (12/9/2017) pagi tadi, telah bersepakat bahwa program segitiga emas hanya seremonial saja.
Ketua Bapemperda DPRD kota Ternate Nurlaela Syarif menyatakan, bahwa meski agenda kunjungan kali ini terkait dengan pelibatan tim asistensi DPRD Halbar dalam urusan legislasi. Namun dalam kunjungan ini ditemukan fakta lain menjadi perdebatan dalam pertemuan tersebut. Seperti lemahnya implementasi program dan kegiatan segi tiga emas.
“Seperti kita ketahui program segitiga emas yang melibatkan Kota Ternate, atidore dan Pemda Halbar merupakan program integrasi di bidang pertanian, perikanan dan pariwisata, namun sejauh ini dilihat hanya sebagai program serimonial saja,”ungkap Nella sapaan akrab Nurlaela Syarif.
Setidaknya, Kata Nella, hal iti tergambar pada pemaparan yang disampaikan anggota fraksi PDIP Halbar Theresia yang mewakili dapil kecamatan Tabaru, bahwa perkebunan disana pasca panen sudah tidak diperhatikan lagi dan tidak dikembangkan.
Sehingga menurut itu, menurut Nella Bapemperda kota Ternate bersama DPRD Halbar akan menggandeng unsur pimpinan dan anggota DPRD Kota Tidore untuk menintindaklanjuti program segi tiga emas afar diseriusi lewat forum parlemen segitiga emas, melibatkan DPRD Ternate, Hallbar dan Tidore.
“Jadi DPRd akan ikut intervensi terkait persoalan program segitiga emas ini,”tegasnya.
(blm)