TERNATE, AM.com– Puluhan Wartawan di Maluku Utara yang tergabung dalam Ikatan Wartawan Online (IWO), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Penulis dan Jurnalis (IPJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Komunitas Jurnalis Hukum dan Kriminal (KAJIH) dan Komunitas Wartawan Kota Ternate mendesak Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar mencopot Kapolres Way Kanan, Provinsi Lampung, AKBP Budi Asrul Kurniawan karena diduga telah menghina profesi wartawan serta mendiskreditkan media.
Desakan ini disampaikan dalam aksi solidaritas Jurnalis yang digelar sejak pukul 09.30-11.30 WIT, Kamis (31/08/2017) di depan Kantor RRI Ternate, Mapolda Maluku Utara dan Polres Ternate, dibawah koordinator Budiman L. Mayabubun (Pemred media www.aspirasimalut.com).
Dikutip dari Tribunnews.com, ucapan bernada hinaan ini dilontarkan perwira menengah itu pada saat pengamanan massa pro dan kontra Batu Bara yang hampir terlibat chaos di Kampung Negeribaru, Blambanganumpu, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, Minggu (27/8/2017) sekitar pukul 02.30 WIB.
“Atas nama solidaritas wartawan Maluku Utara, kepada yang terhormat bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar segera mencopot Kapolres Way Kanan AKBP Budi Asrul Kurniawan dari jabatannya, karena pejabat seperti ini adalah pejabat yang merusak nama baik Polri,” teriak Budiman dalam orasinya.
Selain itu, Budiman juga meminta Kapolda Malut, Brigjen Pol Achmad Juri untuk menyampaikan tuntutan wartawan Malut kepada Kapolri untuk mencopot Kapolres Waykanan.
“Harapan kami sebagai pewarta agar pernyataan yang disampaikan Kapolres Way Kanan itu tidak terjadi di Polda Malut dan jajaranya,” harapnya.
Aksi yang berlangsung kurang lebih 2 jam itu berlangsung aman dan tertib dibawah pengawalan puluhan aparat Kepolisian Sat Sabhara Polres Ternate yang dipimpin Kabag Ops. Kompol Jufri Dukomalamo.
Sementara itu, di hadapan sejumlah masa aksi, Kompol Jufri Dukomalamo menjamin Polres Ternate dan jajarannya selalu menjaga keharmonisan antara Kepolisian dan wartawan selaku mitra kerja. Ia pun berjanji peristiwa yang terjadi di Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung itu tidak akan terjadi Polres Ternate.
“Dalam hal menjalin keharmonisan antara kepolisian dan wartawan saya tidak menghalangi teman-teman wartawan meliput di mapolres Ternate, teman-teman masuk meliput di ruang kerja saya silahkan, tugas polisi dan wartawan itu sama. Kita sama-sama menjaga keamanan dimasyarakat,” tuturnya.
Seperti dilansir oleh Koran Online Pewarta Indonesia edisi 29 Agustus 2017, “cacian” yang diutarakan oleh Kapolres Way Kanan ini sebagai berikut.
“Kalau jelek satu polisi semua polisi dibilang jelek. Sama kayak elo. Wartawan satu jelek ya semua wartawan jelek bagi gue. Selesai urusannya. Sama kita satu sama, oke.”
“Kalau gue, tuh, sudah nggak butuh wartawan, jujur saja. Yang baca koran hari ini siapa? Apalagi koran lu Lampung kelas cacingan kayak gitu.”
“Follower lu berapa? Lu mau tulis gue kayak apapun silakan. Buktinya gue ditulis kayak gitu juga nggak ada yang ngelihat gue.”
“Lu bangun tidur bacanya apa, heh? WA, kan? Mana ada yang baca koran sekarang. Sudah tutup, kok, semua koran itu.”
“Yang nonton TV juga banyak, orang pada nonton HBO. Nonton bokep. Ngapain nonton berita, he-eh.”
“Kasih tahu sama wartawan lain, ya. Mau serang, serang gue lah. Gue tunggu benar di sini.”
Cemohan ini dilontarkan kepada dua orang pewarta yakni Dedy Tornando wartawan Radar TV (Grup Radar Lampung) dan Dina Firasta wartawan Tabikpun.com.