TALIABU, AM.com–Intensitas curah hujan yang tinggi menyebabkan banjir bandang di beberapa desa kecamatan Taliabu Barat dan kecamatan Taliabu Barat Laut, kabupaten Pulau Taliabu, sejak 24 Agustus lalu. Akibat banjir dan longsinr ini, mengakibatkan 3 rumah rusak parah dan puluhan rumah lainnya rusak ringan terendam banjir, selain itu banjir bandang juga menyebabkan 1.120 jiwa atau 266 Kepala Keluarga dari beberapa desa diungsikan di gedung Hemung Sia Sia Dufu, desa Bobong kecamatan Taliabu Barat.
Tidak hanya itu, akibat banjir ini, yang terkena dampak khususnya di kota Bobong sebanyak 501 jiwa atau 105 Kepala Keluarga, dan 6 jembatan penghubung putus diterjal banjir.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pulau Taliabu, La Utu Ahmadi saat dikonfirmasi reporter media www.aspirasimalut.com, Selasa (29/8/2019) pagi tadi. Menuturkan, pengungsi yang dievakuasi tersebut berasal dari desa Ratahaya sebanyak 208 jiwa (47 KK), desa Wayo 244 jiwa (52 KK). Desa Wayo yang berada di Posko sebanyak 199 jiwa (49 KK), desa Nggele 126 jiwa (32 KK), desa Beringin Jaya 99 jiwa (23 KK), Desa Kilong 200 jiwa (12 KK) dan desa Salati 44 jiwa (12 Kk). “Untuk total pengungsi yang terdata hingga pagi tadi sejakm malam kemarin sebanyak 1.120 jiwa atau 266 Kepala Keluarga (KK). Sementara untuk desa Bobong yang terkena dampak banjir sebanyak 501 jiwa atau 105 KK. Ini pun datanya belum masuk semua,”jelasnya.
Disebutkan, titik curah hujan yang memiliki intensitas tinggi terdapat di 7 titik, seperti desa Salati, Nggele, Wayo, Ratahaya, Kilong dan Bobong dan Beringin. Oleh karena itu. Kata Dia, Pemerintah Daerah (Pemda) telah menetapkan tanggap bencana akibat banjir yang berdampak pada kehidupan dan kondisi ekonomi, keruskaan rumah serta fasilitas umum, sejak tanggal 24 Agustus hingga tanggal 5 September 2017 mendatang. “Untuk kebutuhan pengungsi sebagaimana penetapan pemerintah itu, Pemda sudah menyurat kepada kepala Bulog Dirve Ternate untuk permintaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kepada pengungsi dan terke dampak sebanyak 13.616,4 Kg beras. Karena kebutuhan setipa jiwa 400 gram/hari,”terangnya.
Dia mengaku, saat ini kondisi warga yang mengungsi maupun terkena dampak dalam kondisi aman, bahkan pihak Dinas Sosial yang didukung dengan bantuan dari sejumlah masyarakat termasuk dari SKPD di Pulau Taliabu telah disalurkan kepada para korban banjir, bak itu obat-obatan, pakaian, makanan dan tikar serta selimut. “Bantuan sudah kami salurkan kepada masyarakat korban bajir, ini bantuan pihak masyarakat termasuk SKPD di lingkup Pemkab Taliabu,”ujarnya.
Sementara berdasarkan informasi yang dihimpun, menyebutkan, sejak 24 Agustus lalu, belum ada korban jiwa. Namun sebagian rumah rusak cukup parah yakni di desa Salati 3 Rumah rusak parah. Sedangkan akibat banjir yang paling mengalami banyak mengalami kerusakan di desa Kilong, seperti WC Umum rusak Parah, Mhusolah rusak parah, pagar rumah warga rusak parah, saluran air berish (Pipa) rusak parah akibat hantaman bajir dan 35 rumah warga di desa tersebut (Kilong_red) pun rusak ringan.
Sekadar diketahui, warga penggungsi dari desa Kilong hingga Wayo dan beberapa desa di kecamatan Taliabu Barat Laut saat ini masih mengungsi di Gedung Hemung Sia Sia Dufu desa Bobong Kecamatan Taliabu Barat Kabupaten Pulau Taliabu.
(tox)