TIDORE, AM.com–Dianggap tidak jelas melakukan Mutasi terhadap tiga guru yang mengajar di SDN 3 Gamtufkange Kelurahan Tambula. Senin, (31/7/2017) pagi, puluhan warga kelurahan Tambula beserta sejumlah orang tua wali murid ramai-ramai menyambangi pemerintah daerah Kota Tidore Kepulauan untuk dimintai kejelasan.
“Kalau alasannya penyegaran kami pahami itu, hanya saja kronologis permasalahan yang kami dapat itu Tiga Guru ini hanya silang pendapat dengan kepala sekolah dalam menyikapi setiap program, harapan kami jauh sebelum diambil kebijakan Mutasi, masalah silang pendapat ini diselesaikan secara internal agar tidak berimbas pada peserta didik. Sebab ke Tiga Guru ini sudah sangat dekat dengan masyarakat dan dianggap telah mengharumkan nama SD Tambula,” pungkas Muhammad Zulham salah satu peserta aksi dihadapan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tidore kepulauan saat melakukan hearing terbuka di depan gerbang masuk kantor Walikota Kota Tikep.
Selain dari itu juga, kata Zulham, kenapa hanya tiga guru ini yang dipindahkan, sementara ada guru-guru lain yang diwaktu jam belajar bukannya mengajar malah pergi ke pasar. “Setidaknya kalau dievaluasi itu harus menyeluruh, dan saya pikir soal internal di SD Tambula itu adalah tanggungjawabnya kepala sekolah untuk menyelesaikan karena dia adalah pimpinan, namun kalau itu tidak dilakukan maka perpindahan guru ini telah meninggalkan masalah, dan akan mendatangkan masalah baru akibat kepala sekolah tidak mampu membina bawahannya,” ujarnya.
Menanggapi Keluhan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kota Tidore Kepulauan Ismail Dukomalamo menyampaikan apresiasi terhadap kedatangan warga Tambula, sehingga menurut dia terkait dengan masalah-masalah interen menyangkut dengan pendidikan akan dilakukan evaluasi terhadap kinerja para guru dan kepala sekolah. Olehnya itu, ia berharap persoalan ini bisa didukung secara bersama oleh masyarakat setempat.
“Soal mutasi yang dilakukan ini adalah bagian dari penyegaran, dimana ke tiga guru ini perlu menyesuaikan dengan sekolah-sekolah yang telah berkembang, karena pengabdidan mereka di Tambula itu sudah cukup lama, dan saya kira mereka justru diuntungkan karena bisa berbaur dan mendapatkan pengalaman baru. sementara soal guru-guru yang tidak masuk saat jam belajar saya minta itu juga dikawal dan diberikan namanya ke saya untuk saya tindak lanjuti,” jelas Ismail.
Terpisah ketika diconfirmasi akan persoalan internal yang menimpa SDN 3 Gamtufkange Kelurahan Tambula, Kepala Sekolah Mardiana A. Rahman membenarkan terkait dengan persoalan internal tersebut, dia menjelaskan ketiga guru ini sebelumnya dianggap bertentangan dengannya mengenai kebijakan internal, yang dimana ia menginginkan agar les sekolah tidak usah dilakukan partisipasi orangtua karena dianggap pungutan liar, beserta tidak di dukungnya sejumlah Program di sekolah seperti O2SN.
“Masalah tersebut telah diselesaikan sebelumnya bersama UPTD beserta Dinas Pendidikan. Jadi soal pindah memindah itu bukan kewenangan saya, saya hanya menjalankan program berdasarkan aturan, lagipula saya ini hanya mendengarkan atasan saya dan saya ini juga masih baru menjabat kepala sekolah di sini,” singkatnya.
Sekedar diketahui ke tiga guru yang dipindahkan dari SD Tambula itu diantaranya Nursia Wahab dipindahkan ke SD Goto, Julaiha Husen dan Nurafni Husen ke SDN 2 Indonesiana.
(eky)