Tertinggi Ketiga Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara Secara Nasional: Ini Rencana AGK di Tahun 2018

SOFIFI, AM.comSeperti dilansir Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tertinggi ketiga secara nasional setelah provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), membuat Gubernur Provinsi Maluku Utara KH Abdul Ghani Kasuba (AGK) menargetkan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara naik 4 persen di tahun 2018 mendatang. Baik ekonomi makro, mikro maupun ekonomi menenganh, demikian disampaikan Gubernur Malut dalam sidang paripurna dewan, Rabu (12/7/2017), di gedung DPRD kota Sofifi.

“Saya sampaikan asumsi makro ekonomi daerah yang mempertimbangkan juga asumsi makro ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara pada Tahun 2018 ditargetkan sebesar 6 plus minus 1 persen dimana target nasional 5,6 persen. Angka pertumbuhan ekonomi Tahun 2017, menunjukkan trend positif, triwulan satu tumbuh sebesar 7,54 persen dibanding periode yang sama tahun 2016,”ungkap AGK.

Disebutkan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 14,68 persen serta pertambangan dan penggalian 11,58 persen. Sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi komponen ekspor Luar Negeri yang tumbuh 264,99 persen.

Sedangkan posisi inflasi 2018, Kata AGK Pemprov menargetkan sebesar 3 plus minus 1 persen. Sementara untuk nasional ditargetkan 4,0 persen. Pada Mei 2017, inflasi KU PPAS Tahun Anggaran 2018 Maluku Utara sebesar 0,20 persen, sedangkan nasional sebesar 0,40 persen. “Kinerja ekspor non migas Maluku Utara Tahun 2018, ditargetkan sebesar 100,0 juta us dollar,”jelasnya.

Dia menyebutkan, berdasarkan data Badan Pusat Stattistik (BPS) perwakilan Maluku Utara, bahwa kinerja ekspor menunjukkan peningkatan. Pada Januari-April 2017, nilai ekspor mencapai 52,91 juta US dollar, meningkat 667,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2016 yang hanya bernilai sebesar 6,89 juta US dollar. “Sebaliknya nilai impor tahun 2018 atas dasar harga berlaku, ditargetkan sebesar 47,5 juta US dollar. Jika dilihat dari trend perkembangan periode Januari-April 2017 mencapai 17,22 juta US Dollar. Komoditas impor luar negeri masih didominasi oleh barang modal/bahan baku yang terutama digunakan untuk penyelesaian pembangunan smelter,”terangnya.

Sementara itu, target PDRB per Kapita berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku sebesar 24 plus minus 1 juta rupiah. “Besar harapannya, agar target ini dapat tercapai dan mendapat dukungan dari DPRD Malut,”pungkasnya.

(blm)

ASPIRASI NEWS

ADVERTORIAL

ASPIRASI SOFIFI

ASPIRASI TERNATE

ADVERTORIAL