Panglima TNI Bergelar Kapita Malamo Nyili Gulu-Gulu Kesultanan Tidore

Foto Bersama, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur Maluku Utara KH Abdul GHani Kasuba, Sultan Tidore Husain Syah, Walikota Tidore Ali Ibrahim, Kamis (8/6/2017) di Keraton Tidore

TIDORE, ASPIRASIMALUT.COM-Kali ini, kunjungan kerja Panglima TNI Jenderal0 Gatot Nurmantyo sungguh berbeda dengan daerah lain, seperti dalam kunjungannya di wilayah Maluku Utara, khususnya saat melaksanakan silaturahmi dengan Kesultanan Tidore, Kamis (8/6/2017). Ada apa yang menarik tentang kunjungan PAnglima TNI di Tidore?

Ke Tidore, Panglima TNI yang didampingi Gubernur Maluku Utara beserta rombongan menggunakan Speed Boat Halmahera 01 Panglima TNI menuju Pelabuhan Goto Kota Tidore Kepulauan. Setelah menginjakan kaki di bumi Kie Matubu, Panglima hanya berjalan kaki menuju Kedaton Kesultanan Tidore, rombongan disambut langsung oleh Sultan Tidore Husain Sjah beserta Jogugu/Perdana menteri dan perangkat adat lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini mendapat gelar kehormatan Kesultanan Tidore “KAPITA MALAMO NYILI GULU-GULU KESULTANAN TIDORE” yang berarti Panglima Perang Besar di Wilayah Jauh Kesultanan Tidore.

Penganugerahan gelar kehormatan adat sendiri dilakukan oleh Sultan Tidore secara simbolis dengan pemasangan penutup kepala dan jubah kebesaran.

BACA JUGA : Sambangi Warga Maluku Utara: Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo Diminta Calon Presiden

Panglima TNI menyampaikan, dirinya sangat berterimakasih dan merasa bangga atas gelar kehormatan yang dianugerahkan. “Seperti kita ketahui Kesultanan Tidore dan Ternate jauh sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk merupakan salah satu pusat perdagangan rempah dan memiliki kekuatan armada perang yang terbukti mampu mengusir bangsa kolonialisme hingga akhirnya bergabung dalam bingkai NKRI,”ujarnya saat memberikan sambutan.

Sementara itu, dalam sambutannya Sultan Tidore, Husain Syah menyampaikan menjadi suatu kehormatan menerima kunjungan Panglima TNI beserta rombongan, kesultanan Tidore dan seluruh masyarakat adat saat ini hingga masa yang akan datang akan tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dikatakan, sejarah panjang pergerakan merebut kemerdekaan bangsa, kesultanan dan seluruh masyarakat dibawah kesultanan Tidore turut serta berjuang dalam mengusir penjajah bahkan hingga operasi pembebasan Irian Barat, Tidore menjadi Ibu Kota Irian Barat dan pejabat gubernur dijabat oleh Sultan Zainal Abidin Sjah.

BERITA TERKAIT : Ini Pesan, Gatot Nurmantyo Kepada Masyarakat Maluku Utara

“Oleh karenanya kami sampaikan tidak perlu meragukan kesetiaan masyarakat Kesultanan Tidore khususnya dan umumnya Kesultanan Moloku Kie Raha pada umumnya kepada NKRI,”tegasnya.

Sultan berharap, kepada Panglima TNI sebagai kapita malamo nyili gulu-gulu kesultanan Tidore agar disambung lidahkan kepada pemerintah pusat untuk mempertimbangkan adanya perhatian khusus kepada Provinsi Moloku Kie Raha sehingga dapat ditetapkan sebagai daerah otonomi khusus seperti halnya DI Yogyakarta dan DI Aceh.

 

(blm) 

spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img
spot_imgspot_img

ASPIRASI NEWS

ADVERTORIAL

ASPIRASI SOFIFI

ASPIRASI TERNATE

ADVERTORIAL