JAILOLO, ASPIRASIMALUT.COM-Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), kabupaten Halmahera Barat (Halbar), Ibnu Saud Kadim, menilai Pemda Halbar sembunyikan dokumen Rencana Kerja Anggaran (RKA), proyek Irigasi persawahan yang terletak di Lolori-Toboso dengan anggaran sebesar Rp 34,385,801,000 miliar tahun anggaran 2016 yang dikerjakan PT Bina Bangun Sakti dan PT Idial Kontraktor. Demikian disampaikan, Ibnu saud kepada reporter Aspirasimalut.com, Minggu (14/5) sore tadi.
Dia mengaku, bahwa telah berulang kali meminta RKA proyek itu ke instansi terkait. Namun, sengaja di sembunyikan. Padahal, hasil investigasi DPRD ke lapangan tidak ada petakan sawah, dan pekerjaan irigasi tidak berkualitas bahkan terkesan asal dibangun.
BACA JUGA : Berantas Narkoba, Pemkab Halteng Teken MoU dengan BNNP Malut
Menurut Ibnu, instansi tekhnis belakang diduga diarahkan untuk menyembunyikan RKA anggaran pembangunan irigasi ini. Dengan itu, berbelit-belit dalam memberikan RKA itu kepada DPRD meski berulang kali di minta. Maka itu, DPRD berjanji jika mengantongi data, akan disesuaikan dengan hasil kroscek di lapangan guna akan dilakukan perintah perbaikan pekerjaan. “Yang pasti proyek itu banyak masalah. Maka itu, mereka sembunyikan RKAnya dari DPRD.”ucapnya.
Selain itu, Ibnu kata DPRD, dipastikan akan menggiring persoalan proyek yang bermasalah ke rana hukum, baik proyek Irigasi maupun proyek apapun. Namun, karena aturan yang menghendaki harus dilakukan musyawarah, maka langkah musyawarah akan diutamakan DPRD sebelum ke rana hukum.
Menurut Ibnu, pihaknya juga melihat adanya dinding irigasi yang retak dan bibir fondasi yang berdiameter hanya berkisar 20 cm, serta model irigasi seperti bangunan saluran air dijalan lingkungan.”perbandingan anggaran dan pekerjaan di lapangan tidak masuk akal. Maka itu, torang terus berupaya adanya Mark up anggaran proyek itu.”tuturnya.
(ms)