TERNATE, ASPIRASIMALUT.COM – Pemerintah kota Ternate melalui Dinas Pariwisata kota Ternate, Selasa (11/4) kemarn menggelar kegiatan workshop. Kegiatan workshop yang dipusatkan di lantai 5 Batik Hotel ini bertema dengan tema Ternate Bandar Jalur Rempah Dunia.
“Sebagai pimpinan saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Dinas Parawisaa kota Ternate yang memiliki kepedulian terhadap upaya pelestarian cagar budaya, dengan melakukan workshop,”kata Wakil Waikota (Wawali) Ternate Abdullah Taher, saat membuka Workshop, Selasa (11/4).
Terlihat turut hadir dalam Woekshop ketua komisi II DPRD kota Ternate, sejumlah pimpinan SKPD serta stakeholder bidang pariwisata dan pelaku usaha. Selain itu, sejumlah narasumber juga turut dihadirkan, seperti Sosiolog UMMU, Dr Herman Oesman, budayawan dan politisi, Sofyan Daud, SH, Ternate Heritage Society, Dr Maulana Ibrahim, serta unsur Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Maluku Utara, Wijayengrono, MA.
Dalam sabutan tersebut Wawali mengatakan, kegiatan workshop dengan tema Ternate Bandar Rempah Dunia, bukanlah tema tenpa alasan, melainkan sebuah kenyataan sejarah. Sejarah tentang negeri Moloku Kie Raha yang memukau dunia dimasa lalu hingga pesona pusakanya dimasa kini.
“Saat ini yang dikembangkan adalah corak pariwisata yang tengah dirintis di Ternate,”ujarnya.
Menurut Wawali, dalam sabuah produk pengembangan pariwisata tentunya harus memberikan penghormatan terhadap kebudayaan maayarakat lokal termasuk pihak yang berdiskusi daam workshop ini.
“Workshop adalaha bukti komitmen pemerintah dalam pengembangan dunia pariwisata daerah, meskipun dalam perspektif yang berbeda dengan yang dianut oleh kebanyakan kalangan selama ini,”Sambungnnya seraya menyampakan, apa yang dilakukan saat ini, dengan menampilkan narasumber serta peserta workahop yang berkompeten, dijamin dapat mewujudkan kualitas pertenuan yang mengabtarkan kita pada sebuah tatanan kehidupan masyarakat yang insya Allah lebih baik dimasa yang akan datang,”tutur Wawali.
Sementara itu, kepala Dinas Pariwisata (Dispar) kota Ternate, Samin Marsaoly, menjelaskan bahwa workshop dengan tema Ternate Jalur Dunia Rempah yang diselenggarakan ini, dengan maksud mengulas tentang perseptif sejarah kejayaan masa lalu dengan harapan, kejayaan itu diakui oleh dunia.
“Poin penting dari kegiatan ini adalah upaya yang akan dilakukan kedepan, baik melalui upaya penyusunan regulasi maupun langkah kongkrit dalam mewujudkan Ternate sebagai world haritege yang diakui badan dunia UNESCO,”Jelas Samin.
“Para peserta workahop berasal dari lintas sektor, diantaranya, unsur perguruan tinggi, tokoh masyarakat, palaku usaha, stakeholder dan pihak Pemerintah Kota Ternate,”tambah Ketua panitia pelaksana kegiatan workshop, Rinto Thaib.
Menurut Rinto,kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mensingkronkan program lintas sektor,dengan harapan bisa memberikan dampak positif dalam upaya mengembalikan kejayaan Ternate, sebagai bandar rempah,”tutup Rinto. (Bamz)