Kairo, ASPIRASIMALUT.COM – Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menetapkan keadaan darurat selama tiga bulan usai pengeboman dua gereja setempat. Penetapan keadaan darurat ini bersamaan dengan pemberlakuan hukum darurat yang memperluas wewenang kepolisian.
Dalam pidatonya di istana kepresidenan setelah menghadiri pertemuan dengan Dewan Pertahanan Nasional, seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (10/4/2017), Presiden Al-Sisi menetapkan pemberlakuan keadaan darurat untuk tiga bulan ke depan.
“Serangkaian langkah akan diambil, yang paling penting, pengumuman keadaan darurat selama tiga bulan setelah langkah hukum dan konstitusi diambil,” tegas Presiden Al-Sisi.
Dengan penetapan masa darurat, maka aturan darurat juga diberlakukan, yang memperluas wewenang polisi untuk menangkap, mengintai, melakukan penyitaan dan membatasi kebebasan pergerakan.
Tidak hanya itu, Presiden Al-Sisi juga memerintahkan pengerahan tentara Mesir untuk membantu kepolisian dalam mengamankan lokasi-lokasi vital. Langkah ini tergolong langka diperintahkan oleh mantan jenderal yang kini menjabat Presiden Mesir ini.
Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas dua ledakan bom di gereja kota Alexandria dan Tanta pada Minggu (9/4) waktu setempat. Sejauh ini, total 44 orang tewas akibat ledakan di kedua gereja itu.
Dalam pidatonya, Presiden Al-Sisi menyerukan rakyat Mesir bersatu dan mendorong media massa untuk menahan diri dari pemberitaan yang bisa membahayakan masyarakat. “Hadapi isu ini dengan kredibilitas dan tanggung jawab serta kewaspadaan,” ucapnya.
Jauh sebelum ledakan bom terjadi, Mesir berada di bawah masa darurat selama beberapa dekade. Situasi darurat itu dicabut sekitar sebulan sebelum Mohamed Morsi menjabat Presiden Mesir tahun 2012. Namun ketika Morsi dilengserkan Al-Sisi yang saat itu masih menjabat panglima militer Mesir pada tahun 2013, situasi darurat kembali ditetapkan untuk sebulan.
Dalam perkembangannya, hanya wilayah Sinai Utara yang menjadi markas kelompok militan Sinai Province yang menyatakan sumpah setia untuk ISIS, yang masih tetap di bawah keadaan darurat.
Detik.com